12.07.2015 Views

PNACU645

PNACU645

PNACU645

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

198 Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesiamenyumbangkan 65,97% dari total PDRB (BKPM, 2001). Komoditas ekspor utama provinsitersebut adalah produk kayu dan kayu gelondong. Produk ekspor lainnya adalah produkkaret, perikanan, dan kehutanan (BKPM, 2001). Namun dalam hal pendapatan, KalimantanBarat memperoleh jauh di bawah rata-rata provinsi Indonesia lain. Sebagian besar pendudukdi provinsi hanya memiliki akses terbatas terhadap air bersih dan layanan kesehatan.Dalam hal Indikator Pembangunan dan Gender, dibandingkan dengan Indonesia secarakeseluruhan, Kalimantan Barat tidak menunjukkan kinerja yang bagus, seperti yangditunjukkan dalam Tabel 27. Misalnya, dalam hal lama bersekolah, dari 26 provinsi diIndonesia, Kalimantan Barat berperingkat ketiga terendah pada tahun 1999, yang hanyasedikit lebih baik dari Nusa Tenggara Barat dan Irian Jaya (UNDP/BPS, 2001).Tabel 27: Indikator Pembangunan dan Gender - 1999Indeks Kalimantan Barat IndonesiaTingkat Melek (Perempuan) 76.1 84.1Tingkat Melek (Laki-laki) 90.2 92.9Rata-Rata Lama Bersekolah (Perempuan) 5.0 6.1Rata-Rata Lama Bersekolah Perempuan (Laki-laki) 6.2 7.3Belanja per Kapita (Rp. 000,-) 571.2 578.8Penduduk tanpa akses ke air bersih (1998) 78.4% 51.9%Penduduk tanpa akses ke layanan kesehatan (1998) 43.3% 21.6%Sumber: UNDP/BPS, 2001: 78, 80, 82Bentuk-Bentuk PerdaganganBuruh MigranKalimantan Barat merupakan daerah pengirim, transit dan tujuan bagi perdagangan. Buruhmigran dari Kalimantan Barat dan seluruh Indonesia sering kali ditempatkan dalampenampungan di Pontianak, Kalimantan Barat. Mayoritas buruh migran ini merupakanperempuan yang direkrut untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia,Singapura, Hong Kong, dan Arab Saudi. Dengan banyaknya celah di perbatasan, sejumlahbesar migrasi gelap mengalir dari dan melalui Kalimantan Barat ke Malaysia. Agen ilegaldan pelaku perdagangan sering kali menggunakan Kalimantan Barat (terutama Entikongdan Pontianak) sebagai daerah penampungan untuk memproses dokumen palsu atau aspal(asli tapi palsu) bagi buruh migran Indonesia.Penampungan di Kalimantan Barat telah disebutkan sebagai tempat di mana terjadi eksploitasidan kekerasan terhadap buruh migran, termasuk pembatasan terhadap gerak-gerik mereka,akumulasi utang yang mengakibatkan penjeratan utang, pelecehan seksual, penganiayaandan eksploitasi, dan kekerasan.Agen memanfaatkan perbatasan yang berlubang-lubang tersebut serta pengawasan imigrasiIndonesia yang lemah. Di Entikong, setiap hari dapat dijumpai agen, yang biasanya adalahlelaki muda, sedang menunggu calon buruh migran yang akan tiba dengan bus di depan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!