28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik daerah agar lebih berpihak pada<br />

masyarakat telah diusahakan oleh banyak pihak. Salah satu diantara usaha-usaha<br />

tersebut adalah melalui advokasi untuk mereformasi regulasi daerah. Dengan adanya<br />

advokasi di tingkatan regulasi daerah diharapkan adanya pelembagaan kebijakan<br />

publik yang lebih pro-rakyat. Namun usaha untuk mereformasi regulasi di daerah<br />

pun masih menghadapi banyak kendala. Seperti misalnya konflik kepentingan,<br />

lemahnya kapasitas berjejaring, pengetahuan hukum, keterbatasan pengetahuan<br />

akan substansi yang diadvokasikan, dll. Kendala terbesar yang dihadapi sampai<br />

saat ini adalah belum jelasnya ruang/prosedur yang memungkinkan adanya<br />

partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan peraturan daerah.<br />

Partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan peraturan daerah saat ini masih<br />

harus mengandalkan “kesadaran dan kebaikan hati” para birokrat pemerintahan<br />

dan anggota DPRD. Advokasi kebijakan publik yang lebih pro-rakyat melalui<br />

penyusunan peraturan daerah saat ini baru dapat dilakukan secara tidak langsung.<br />

Partisipasi masyarakat baru dapat dilakukan sebatas mengajukan usulan<br />

penyusunan peraturan daerah (tentu saja untuk substansi tertentu) pada aparat<br />

pemerintahan atau anggota DPRD. Setelah itu sulit bagi masyarakat untuk melihat<br />

apakah usulannya diterima atau tidak. Kalau pun usulan penyusunan peraturan<br />

daerah tersebut diterima dan ditindaklanjuti oleh aparat pemerintah atau anggota<br />

DPRD, dari proses penyusunan sampai legislasi dan pengesahan peraturan daerah,<br />

masyarakat tetap tidak dapat mengontrol substansi yang diusung dalam peraturan<br />

daerah tersebut. Ketiadaan ruang yang jelas bagi partisipasi masyarakat dalam<br />

proses penyusunan peraturan daerah tentu saja akan memperbesar resiko adanya<br />

penyimpangan dalam substansi yang diusulkan.<br />

Tulisan ini dibuat untuk menunjukan bahwa ketiadaan ruang yang jelas bagi<br />

partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan peraturan daerah akan<br />

memperbesar resiko adanya penyimpangan substansi yang diusulkan. Kami<br />

berasumsi bahwa:<br />

1. Proses penyusunan kebijakan publik apapun, termasuk diantaranya peraturan<br />

daerah, akan selalu menghadapi pro dan kontra dari berbagai pihak.<br />

2. Baik pihak pro maupun kontra, akan selalu berusaha mempengaruhi proses<br />

kebijakan publik untuk memasukkan agenda dan kepentingan mereka. Mereka<br />

akan memanfaatkan berbagai celah yang mungkin dipergunakan, termasuk<br />

diantaranya adalah prosedur formal.<br />

3. Ketika ada celah yang tidak dapat dimanfaatkan salah satu pihak, maka pihak<br />

yang lain akan mengeksploitasi celah tersebut semaksimal mungkin.<br />

Disini kita mempunyai kekhawatiran bahwa bila ada penyimpangan, maka sekecil<br />

apapun penyimpangan tersebut, sangat mungkin merubah struktur/ kerangka logis<br />

atau pun substansinya. Konsekuensi yang mungkin terjadi adalah penyimpangan<br />

tersebut berpotensi menjadikan peraturan daerah yang disahkan menjadi sulit atau<br />

tidak operasional. Kemungkinan paling buruk adalah peraturan daerah tersebut<br />

cacat substansi.<br />

124

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!