28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

7. Diskusi Sesi Paralel 2:<br />

<strong>Perda</strong> <strong>Pelayanan</strong> <strong>Publik</strong>:<br />

Kesehatan, Ketenagakerjaan & Sumber Daya Alam<br />

Tanya Jawab<br />

◊ Pertanyaan<br />

1.<br />

Stanley dari LSM HUMA<br />

Langsung saja ke pertanyaan ke Bapak Absory. Sebagian besar konsep Bapak saya<br />

setuju yang menyangkut partisipatif, tapi saya agak kurang setuju kalau kemudian<br />

PKL itu disebut sebagai salah satu pihak yang diperdayakan. Karena setahu saya<br />

konsep pemberdayaan itu sendiri sudah banyak dikritisi. Jadi, saya lebih setuju kalau<br />

kemudian menggunakan konsep partner atau kerjasama. Kalau pemberdayaan itu<br />

dalam beberapa kritik dia lebih cenderung melihat sebuah wilayah sosial tertentu<br />

yang menjadi rekanan atau kerjasama sebagai objek. Kalau sebagai objek maka<br />

kira-kira dia akan terus-terus menerus diminta untuk berpartisipasi dan dalam<br />

hal itu partisipasi yang kira-kira dibicarakan disana itu adalah partisipasi yang<br />

given (diberikan). Sementara kalau soal partner/kerjasama maka PKL itu sendiri<br />

dilihat sebagai kelompok yang memiliki hak. Partisipasi disana bukan lagi given<br />

tetapi partisipasi yang utama/partisipasi sebagai hak. Saya kira UU No.10/2004<br />

itu partisipasi sebagai hak. Dalam hal itu maka saya kira konsep hukum responsif<br />

yang Bapak Absori gunakan itu menjadi sangat relevan tapi kalau kemudian<br />

partisipasi sebagai given tidak relevan menggunakan hukum responsif sebagai<br />

salah satu argumentasi hukum yang di-explore untuk menjelaskan soal PKL.<br />

Yang kedua, saya langsung ke Bapak Hikmad Ramdan. Ada 3 hal:<br />

Pertama eksplorasi bapak tidak berbicara banyak soal keterlibatan swasta dan<br />

masyarakat dalam membangun kerjasama lintas daerah di Ciremai sana. Setahu<br />

saya ada beberapa swasta yang memanfaatkan mata air Gunung Ciremai itu untuk<br />

kepentingan komersial (aqua salah satunya saya kira) di situ tidak eksplorasi<br />

secara jelas salah satu pihak yang terlibat.<br />

Yang kedua berkaitan dengan pendekatan normatif, saya kira tata ruang untuk<br />

kawasan konservasi Gunung Ciremai dalam hal itu menurut UU No.22/1999 dan<br />

juga diganti dengan UU No.32/2004 konservasi itu masih merupakan kewenangan<br />

pusat. Saya agak kuatir kalau pemberian informasi ini sampai ke tangan Pusat<br />

itu kemudian menjadi bahan eksekutif review. Pengalaman dibeberapa daerah<br />

pengolaan sumber daya hutan berbasis masyarakat sudah dieksekutif review<br />

padahal itu merupakan kebijakan-kebijakan daerah untuk merespons situasisituasi<br />

lokal yang sangat-sangat mengharapkan pendekatan-pendekatan yang<br />

berbasis masyarakat.<br />

273

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!