28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Perda</strong>, Kabupaten Wy Kanan 60 <strong>Perda</strong>, Kabupaten Tanggamus 57 <strong>Perda</strong>, Kabupaten<br />

Tulang Bawang 58 <strong>Perda</strong>.<br />

<strong>Perda</strong> APBD merupakan <strong>Perda</strong> yang setiap tahun wajib dibuat pemda karena<br />

berkaitan dengan pembiayaan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.<br />

Permasalahan mendasar dari <strong>Perda</strong>-<strong>Perda</strong> APBD ini adalah keterbukaan pemda<br />

terhadap alokasi anggaran dan keberpihakan pemda terhadap kelompok sasaran.<br />

Akses kelompok sasaran dalam penentuan program dan alokasi anggaran sangat<br />

terbatas. Secara normatif terbuka peluang kelompok sasaran untuk ikut serta<br />

dalam proses penetapan APBD melalui penjaringan aspirasi masyarakat. Namun<br />

demikian, dalam implementasinya kesempatan tersebut tidak dapat diakses oleh<br />

kelompok sasaran karena sikap tertutup dari aparat pemda. Proses advokasi<br />

anggaran banyak dilakukan oleh kalangan NGO baik di tingkat pemerintah<br />

provinsi maupun kabupaten/kota, akan tetapi hasilnya masih belum maksimal.<br />

Dalam penelitian ini <strong>Perda</strong> APBD tidak dapat dikaji secara mendalam karena<br />

sangat sulit diperoleh.<br />

Seperti halnya pemerintah Provinsi Jawa Tengah, di Lampung <strong>Perda</strong> retribusi<br />

paling banyak dibuat, sesuai dengan tuntutan terhadap kemandirian pemda<br />

untuk membiayai rumah tangganya sendiri. Daerah berlomba untuk menggali<br />

sumber pendapatan asli daerah melalui pembentukan <strong>Perda</strong>-<strong>Perda</strong> retribusi<br />

dengan melupakan filosofi dasarnya yaitu pelayanan. Aspek pelayanan yang<br />

seharusnya inheren dalam penarikan retribusi sering dilupakan karena pemda<br />

lebih mengedepankan fungsi “budgeter”. Kondisi tersebut tidak jauh berbeda<br />

dengan <strong>Perda</strong> tentang pajak daerah. Akibat dari semua itu, pelaku usaha merasa<br />

dibebani dan sehubungan dengan hal tersebut ada 16 <strong>Perda</strong> kabupaten/kota yang<br />

dibatalkan oleh pemerintah pusat karena membebani pelaku usaha.<br />

Dinamika <strong>Perda</strong> tentang institusi mempunyai dampak yang sangat besar dalam<br />

penyelenggaraan pelayanan yang diselenggarakan oleh pemda. Jumlah <strong>Perda</strong><br />

institusi yang cukup banyak tersebut merupakan konsekuensi dari perubahan<br />

sistem otonomi yang diatur dalam UU No. 22 Tahun 1999, serta dinamika penataan<br />

institusi daerah dengan standar norma yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.<br />

Hal pertama yang dapat dicatat terhadap keberadaan institusi adalah adanya<br />

pemecahan kecamatan yang dilakukan oleh semua kabupaten kota. Pemekaran<br />

kecamatan dilakukan atas pertimbangan untuk memperpendek rentang kendali<br />

sehingga pelayanan publik dapat lebih efektif. Namun demikian, pemekaran yang<br />

dilakukan lebih mengarah pada upaya untuk memenuhi jenjang jabatan PNS yang<br />

jumlahnya telah melebihi kapasitas yang ada karena ada pelimpahan PNS pusat ke<br />

daerah. <strong>Perda</strong> tentang struktur <strong>org</strong>anisasi baik pemda provinsi dan kabupaten/kota<br />

pada umumnya tidak sesuai dengan filosofi miskin struktur dan kaya fungsi. Hal<br />

ini dapat ditunjukkan dari jumlah dinas/instansi yang dibentuk yaitu minimum 18<br />

dinas/instansi. Selain itu, perumusan tugas pokok dan fungsi masing-masing dinas<br />

seringkali tidak secara spesifik menjawab kebutuhan mendasar dari kelompok<br />

sasaran penelitian.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!