28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dan masyarakat urban, tapi mempertimbangkan keberadaan mereka, dan mendorong<br />

untuk mematuhi peraturan yang ada. Dengan demikian keberadaan PKL tidak lagi<br />

dipandang sebagai sampah kota yang harus dibersihkan, tapi benar-benar diakui<br />

dan dibutuhkan. Sebab bagaimana pun mereka juga telah berjasa untuk melayani<br />

golongan masyarakat menengah ke bawah yang menginginkan standar harga yang<br />

lebih murah dibandingkan harga yang dijual pedagang permanen.<br />

Demikian juga, apa yang terjadi di Kota Surakarta, Pemerintah Daerah mengalami<br />

kesulitan untuk melakukan pemberdayaan melalui penataan dan pembinaan PKL.<br />

Keberadaan PKL yang mulai menjamur sejak krisis ekonomi pasca kerusuan Mei<br />

1998 dan saat sekarang tercatat lebih dari tiga ribu PKL tersebar di berbagai sudut<br />

kota.<br />

Wali Kota Surakarta dengan mendasarkan pada Peraturan Daerah No. 8 Tahun<br />

1995 tentang Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan beberapa Surat<br />

Keputusan Wali Kota berusaha melakukan pemberdayaan melalui penataan dan<br />

pembinaan PKL. Dalam praktek program pemberdayaan lebih mengarah pada<br />

upaya untuk melakukan pembinaan dan penertiban dengan memerintahkan PKL<br />

yang menempati lokasi tertentu, seperti di trotoar jalan, taman kota, tepian sungai<br />

dan tanah negara untuk pindah. Sementara para petugas di lapangan mengaku<br />

amat dilematis dalam melakukan penataan dan penertiban PKL, satu sisi<br />

keberadaannya amat dibutuhkan tetapi pada sisi lain dapat menggangu keindahan<br />

kota, dan kadang kala bertindak nekad ketika diusik keberadaannya.<br />

Dalam melakukan penataan dan penertiban PKL, Pemda seringkali melakukan<br />

tanpa ada peringatan terlebih dahulu. Aparat gabungan melakukan operasi dan<br />

penyisiran tidak hanya siang hari tapi juga dini hari di lokasi-lokasi yang dianggap<br />

jalur yang tidak boleh ditempati PKL. Dalam melakukan operasi tidak jarang,<br />

aparat melakukan penggarukan dan merobohkan bangunan semi permanen yang<br />

menempati trotoar jalan dan tempat-tempat lain yang tidak perbolehkan untuk<br />

berjualan.<br />

Permasalahan, pertama, bagaimana keberadaan PKL, kenapa kecenderungannya<br />

selalu dimarjinalkan dalam kebijakan pembangunan yang dilakukan pemerintah<br />

daerah? Kedua, bagaimana perumusan kebijakan pemberdayaan PKL, apakah<br />

sudah mengakomodasi aspirasi secara partisipatif ? Metode penelitian, dilakukan<br />

di Kota Surakarta, tepatnya di beberapa lokasi PKL, seperti di Manahan, dan<br />

Banjarsari. Responden berupa Pemkot dan DPRD, LSM Kompit. Data berupa data<br />

primer yang diperoleh dari wawancara, dan data sukender berupa <strong>Perda</strong> dan SK<br />

Walikota tentang Penataan dan Pembinaan PKL. Analisis data, dilakukan dengan<br />

mendeskripsikan data, mendiskusikan dengan pendekatan kritis dan mendalam<br />

dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan instrumen teori,<br />

sehingga akan diperoleh gambaran utuh kebijakan pemberdayaan PKL di Kota<br />

Surakarta.<br />

175

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!