28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

”Uang Perangsang” kepada leading sector sebesar 5% dari realisasi penerimaan<br />

yang disetor ke kas daerah. Rumusan semacam ini tidak ditemukan untuk <strong>Perda</strong><br />

retribusi serupa di kabupaten/kota. Muatan yang sama juga terdapat di Provinsi<br />

Lampung tapi diatur dalam <strong>Perda</strong> khusus tentang “Upah Pungut”.<br />

<strong>Perda</strong> Kota Semarang tidak jauh berbeda dengan kabupaten/kota lainnya. Dari 44<br />

<strong>Perda</strong> yang diteliti hanya terdapat 6 <strong>Perda</strong> terkait dengan isu. 4 <strong>Perda</strong> berkorelasi<br />

dengan pelayanan kesehatan adalah 1 <strong>Perda</strong> retribusi dan 3 <strong>Perda</strong> kelembagaan.<br />

Berdasarkan kategori isi <strong>Perda</strong> terlihat jelas bahwa Pemkot Semarang belum<br />

intens mengatur isu kesehatan. Sedangkan untuk <strong>Perda</strong> ketenagakerjaan dan isu<br />

sumber daya alam, tidak diketemukan. Dimasukkannya <strong>Perda</strong> PKL karena dampak<br />

pengaturan pekerja sektor informal yang dapat mengurangi pengangguran.<br />

Tidak berbeda dengan Kota Semarang, dari 59 <strong>Perda</strong> di Kudus hanya terdapat 8<br />

<strong>Perda</strong> yang mengatur pelayanan terhadap isu. Untuk isu kesehatan berupa 3 <strong>Perda</strong><br />

retribusi dan 1 kelembagaan. Selebihnya merupakan pengaturan tidak langsung.<br />

Untuk isu ketenagakerjaan berupa <strong>Perda</strong> PKL. <strong>Perda</strong> yang intens mengatur SDA<br />

terkait dengan kelompok sasaran petani adalah <strong>Perda</strong> Irigasi. Kedudukan Petani<br />

sebagai adresat dalam <strong>Perda</strong> Irigasi telah mendapatkan perlindungan secara<br />

memadai dan memiliki kewenangan untuk menentukan kebijakan pengairan<br />

melalui lembaga P3A. <strong>Perda</strong> serupa dengan muatan yang sama juga terdapat di<br />

Pekalongan, Sragen dan Cilacap.<br />

50 <strong>Perda</strong> Pekalongan yang diteliti tidak jauh berbeda dengan kondisi <strong>Perda</strong> di daerah<br />

lainnya, tidak terdapat satu <strong>Perda</strong> pun yang mengatur akses masyarakat terhadap<br />

kemudahan pelayanan isu. 7 <strong>Perda</strong> terkait, berupa 4 <strong>Perda</strong> isu kesehatan dengan<br />

titik berat 2 <strong>Perda</strong> retribusi dan 2 kelembagaan. Untuk ketenagakerjaan hanya ada<br />

1 <strong>Perda</strong> tentang kelembagaannya. 2 <strong>Perda</strong> SDA tidak sepenuhnya mengatur akses<br />

masyarakat terhadap SDA. Blora jauh lebih memprihatinkan dari 33 <strong>Perda</strong> yang<br />

diteliti tidak sepenuhnya mengatur isu. Dari 6 <strong>Perda</strong> terkait, 5 <strong>Perda</strong> kesehatan<br />

tidak sepenuhnya mengatur pelayanan kesehatan yang memberikan akses<br />

kemudahan kepada masyarakat, aksentuasi muatan retribusi dan kelembagaan.<br />

Untuk pengaturan terkait pelayanan ketenagakerjaan tidak diketemukan, kecuali<br />

yang bersifat kelembagaan. Sekalipun Blora kaya sumber minyak dan SDA lainnya,<br />

tapi pengaturan terhadap SDA yang membuka kemudahan akses pelayanan<br />

kepada masyarakat, sangat minim. Terdapat 1 <strong>Perda</strong> yaitu <strong>Perda</strong> No. 15/2001<br />

tentang Retribusi Izin Penebangan Dan Atau Pengangkutan Kayu Rakyat/Milik<br />

Dan Kayu Bongkaran Bangunan. Menariknya <strong>Perda</strong> yang sama untuk daerah<br />

Sragen telah dicabut, tapi untuk Kabupaten Blora sampai sekarang masih tetap<br />

berlaku, menunjukkan adanya diskriminasi executive review.<br />

Kondisi di Kota Surakarta sama dengan di Blora dari 47 <strong>Perda</strong> hanya terdapat 4 <strong>Perda</strong><br />

yang berkaitan dengan isu. Sepanjang era UU No. 22 Tahun 1999, tidak diterbitkan<br />

<strong>Perda</strong> yang mengatur isu kesehatan. <strong>Perda</strong> retribusi pelayanan kesehatan yang<br />

ada masih mendasarkan pada <strong>Perda</strong> lama. Untuk isu ketenagakerjaan hanya

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!