28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

daerah otonom, pembentukan <strong>Perda</strong> antara Provinsi dengan Kabupaten/ Kota<br />

tidak terkoordinasi. Satu sama lain membuat sesuai dengan kekuasaan besar yang<br />

diberikan UU. Gubernur sekalipun sebagai wakil pusat tidak memiliki kewenangan<br />

mengendalikan Kabupaten/ kota dalam mengimplementasikan kewenangan<br />

mengatur, karena ketentuan 15 hari setelah <strong>Perda</strong> berlaku disampaikan ke pusat<br />

bukan norma imperatif, sehingga tidak dipatuhi. Hal ini ditunjukkan dari fenomena<br />

executive review yang diskriminatif, yang terjadi karena adanya permohonan dari<br />

pihak yang dirugikan sehingga belum mencerminkan sepenuhnya inisiatif pusat.<br />

Sebagai dampak tafsir sempit terhadap hubungan hirarki antar satuan daerah<br />

otonom, telah terjadi ketidaksinkronan antara <strong>Perda</strong> Kabupaten/ Kota dengan<br />

<strong>Perda</strong> Provinsi terutama dalam pengaturan tentang retribusi. Provinsi menerbitkan<br />

<strong>Perda</strong> Retribusi yang berlaku untuk seluruh wilayah Provinsi. <strong>Perda</strong> dengan<br />

substansi yang sama juga diterbitkan oleh Kabupaten/ Kota dengan judul yang<br />

sama atau berbeda tapi dengan maksud yang sama sehingga mengakibatkan<br />

double pungutan. Inkonsistensi <strong>Perda</strong> dengan peraturan yang lebih tinggi terjadi<br />

antara UU Pajak dan Retribusi serta PP No. 66 Tahun 2001. Baik Provinsi maupun<br />

Kabupaten/ Kota melakukan tindakan over elaboration dalam memaknai kategori<br />

retribusi perizinan tertentu, sehingga tidak sejalan dengan spirit UU Pajak dan<br />

Retribusi, yang sangat jelas menyebutkan fungsi perizinan dimaksudkan untuk<br />

mengadakan pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan yang pada<br />

dasarnya tidak harus dipungut biaya. Apabila dalam pelaksanaan fungsi tersebut<br />

membutuhkan biaya yang tidak sepenuhnya ter-cover dalam sumber-sumber<br />

penerimaan daerah, maka daerah memiliki diskresi untuk memunggut sesuatu<br />

sepanjang sesuai dengan skema retribusi perizinan tertentu.<br />

Inkonsistensi terdapat pula pada <strong>Perda</strong> ketenagakerjaan dengan UU No. 13 Tahun<br />

2003 tentang Ketenagakerjaan. <strong>Perda</strong> dimaksud tidak bertujuan untuk mengatur<br />

pengurangan tingkat pengangguran tapi memberi beban kepada pencari kerja.<br />

Pembentuk <strong>Perda</strong> sesungguhnya mengetahui adanya pertentangan ini tapi karena<br />

pada era otonomi luas tidak mengatur secara jelas hubungan hirarki antara satuan<br />

otonomi daerah, yang terjadi <strong>Perda</strong> dibiarkan tetap berlaku sampai pada akhirnya<br />

dicabut oleh Pusat.<br />

4. <strong>Implementasi</strong> <strong>Perda</strong> dan Keberpihakkannya<br />

4.1 Kondisi di Provinsi Jawa Tengah<br />

4.1.1 Provinsi Jawa Tengah<br />

Kesehatan<br />

Pemprop Jateng telah mengalokasikan anggaran bidang kesehatan dalam APBD<br />

yang besarannya satu lapis di bawah alokasi bidang Pendidikan. Salah satu program<br />

yang telah diluncurkan oleh Pemprop Jateng yang menunjukkan keberpihakan<br />

kepada masyarakat miskin adalah Pondok bersalin desa dan poliklinik kesehatan<br />

desa. Bagi masyarakat program yang ada dianggap masih bersifat insidentil<br />

15

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!