28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2005). Di Indonesia, gagasan mengenai PES belum banyak berkembang. Pengelolaan<br />

hutan di Indonesia selama ini lebih menekankan kepada pengelolaan berbasis<br />

kayu yang menitikberatkan kepada perolehan nilai ekonomi melalui eksploitasi<br />

sumberdaya hutan, baik kayu maupun non kayu. Pada prakteknya, yang terjadi<br />

adalah pengelolaan hutan yang tidak lestari. Pada tingkat nasional, permintaan<br />

kayu yang jauh melebihi tingkat produksi kayu hutan alam yang lestari, ditambah<br />

dengan rendahnya produksi kayu dari hutan tanaman, telah menjadi pemicu<br />

pembalakan liar (illegal logging). Setelah lima tahun pelaksanaannya otonomi<br />

daerah masih menyisakan sederet tantangan. Salah satunya adalah mengenai<br />

kerjasama antardaerah, terutama wilayah yang mempunyai keterkaitan ekologis.<br />

Walaupun UU No. 32/2004 tentang pemerintahan daerah menekankan pentingnya<br />

kerjasama antardaerah (Bab IX), masih belum banyak daerah yang menerapkan<br />

hal tersebut. Kerjasama antardaerah tersebut juga semakin sulit ketika hubungan<br />

tersebut terkait dengan kondisi alam, misalnya antara kawasan hulu dan hilir<br />

pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS). Sudah umum terjadi bahwa daerah hilir<br />

enggan memberikan imbal balik atas jasa lingkungan yang telah diberikan oleh<br />

daerah hulu.<br />

Akan tetapi, terdapat perkembangan yang menggembirakan dalam tiga<br />

tahun terakhir, ketika daerah-daerah mulai menyadari pentingnya menjaga<br />

keseimbangan antara pembangunan dan konservasi sumberdaya alam, termasuk<br />

hutan. Beberapa kabupaten di Kalimantan telah menyatakan sebagai kabupaten<br />

konservasi, yang konsepnya antara lain menjaga keseimbangan antara proses<br />

pembangunan dengan konservasi hutan, yang antara lain menerapkan konsep PES<br />

pada skala besar, yang mencakup kabupaten tetangga sampai dunia internasional.<br />

Walaupun demikian, masih banyak proses yang harus ditempuh daerah-daerah<br />

tersebut untuk secara nyata menuai hasil pemberian dana kompensasi yang<br />

mereka perlukan untuk melaksanakan konservasi hutannya. Pada skala yang lebih<br />

kecil, PES sangat potensial untuk diterapkan di Indonesia pasca otonomi daerah.<br />

Salah satu kasus yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran adalah kasus yang<br />

melibatkan hubungan bilateral antara Kabupaten Kuningan dan Kota Cirebon,<br />

Propinsi Jawa Barat. Kawasan Gunung Ciremai, yang secara administratif<br />

masuk ke dalam wilayah Kabupaten Kuningan, adalah salah satu kawasan<br />

pegunungan dengan potensi sumber mata air yang cukup besar. Sebagai daerah<br />

hulu Daerah Aliran Sungai (DAS), kawasan ini memiliki sejumlah mata air yang<br />

dimanfaatkan penduduk untuk berbagai kebutuhan, baik oleh penduduk di sekitar<br />

kawasan maupun oleh penduduk lainnya di sepanjang aliran air tersebut. Sumber<br />

air minum yang dimaksud adalah wilayah dimana mata air untuk memenuhi<br />

kebutuhan air minum masyarakat berada. Aliran air yang berasal dari mata airnya<br />

dimanfaatkan oleh penduduk di wilayah Kabupaten Kuningan dan sebagian lagi<br />

dimanfaatkan oleh daerah-daerah di hilirnya, antara lain Kota Cirebon. Hubungan<br />

antara keduanya menjadi penting karena adanya saling ketergantungan antara<br />

kedua daerah dalam menyediakan air minum bagi penduduknya, serta menjamin<br />

ketersediaannya dalam jangka panjang.<br />

221

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!