28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

partisipasi adalah sebuah proses sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas<br />

individu-individu sehingga menghasilkan sebuah perubahan yang positif bagi<br />

kehidupan mereka (dalam Cooke dan Kothari, 2002:37).<br />

Perbedaan cara pandang atas partisipasi dalam konteks pembangunan seperti di<br />

atas, akan memberikan implikasi yang berbeda dalam melakukan analisis terhadap,<br />

pertama, hubungan kekuasaan dalam sebuah proses yang partisipatif. Kedua, cara<br />

bagaimana komunitas target mendapatkan manfaat dari proses pembangunan.<br />

Dalam perspektif instrumental, hubungan antara masyarakat sebagai sasaran<br />

program dan pengambil kebijakan atau lembaga pemberi bantuan relatif tidak<br />

terjadi, dengan kata lain tidak ada interaksi antar kedua pihak. Sehingga desain<br />

program/atau kebijakan pembangunan yang dibuat lebih banyak atau bahkan<br />

sepenuhnya berada di tangan para elit lokal (community leader). Sementara<br />

masyarakat penerima manfaat hanyalah terlibat seputar implementasi program/<br />

kebijakan, atau hanya menjadi tukang yang mengerjakannya (Parfitt, 2004:539).<br />

Sebaliknya, pendekatan transformatif memandang bahwa hubungan kekuasaan<br />

dalam sebuah proses yang partisipatif harus mengarah pada upaya-upaya<br />

perubahan dan pemberdayaan dari masyarakat target itu sendiri. Sehingga harus<br />

ada kesamaan hubungan kekuasaan dalam perencanaan maupun pelaksanaan<br />

program/kebijakan pembangunan. Masyarakat target harus memiliki kesempatan<br />

untuk berpartisipasi secara langsung, sehingga mereka tahu apa yang diputuskan<br />

dan manfaat yang akan diambil pada saat program diimplementasikan dan selesai<br />

dijalankan (Parfitt, 2004:539). Oleh karena itu, pengertian partsipasi instrumental<br />

dan transformatif dalam makalah ini, mengacu pada referensi yang telah<br />

dipaparkan di atas.<br />

Konsep ketiga dalam kerangka analisis makalah ini adalah elite capture yang<br />

dimaknai sebagai sebuah situasi dimana pejabat lokal, tokoh masyarakat, LSM,<br />

birokrasi dan aktor-aktor lain yang terlibat langsung dengan program-program<br />

melakukan praktik-praktik yang jauh dari prinsip partisipasi. Lebih jauh dari itu,<br />

terjadi pengambilan keputusan dan implementasi program sepihak dengan tujuan<br />

untuk mendapatkan manfaat individual yang tidak sejalan dengan tujuan program<br />

yang partisipatif. Dalam proses yang partisipatif, elite capture merupakan implikasi<br />

negatif dari hubungan kekuasaan dan upaya mendapatkan manfat dari proses<br />

tersebut, yang tentunya lebih pada kerugian bagi masyarakat penerima manfaat.<br />

Platteau memberikan kategori kongkrit tentang praktik elite capture berdasarkan<br />

studi kasusnya di Afrika Barat, yang dikategorikan ke dalam beberapa kondisi<br />

dan konteks hubungan antara lembaga pelaksana program dan lembaga pemberi<br />

bantuan (donor). Pertama, elite capture terjadi pada suatu konteks di mana<br />

kemampuan untuk berinteraksi dengan pihak donor didominasi atau terkonsentrasi<br />

pada sekelompok kecil elit saja. Sementara daya tawar masyarakat biasa atau calon<br />

penerima manfaat sangat lemah, sehingga mereka tidak mampu berbuat banyak<br />

pada saat distribusi dari manfaat program dilakukan (2004:227).<br />

154

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!