28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2. Perumusan Masalah<br />

Hubungan antara Kabupaten Kuningan dengan Kota Cirebon dalam pengelolaan<br />

air minum sudah berjalan sejak lama. Hampir semua kebutuhan air minum di<br />

Kota Cirebon dipasok dari kawasan Gunung Ciremai yang berada di Kabupaten<br />

Kuningan. Pada masa yang akan datang diperkirakan kebutuhan air minum di<br />

kawasan tersebut meningkat berkaitan dengan dijadikannya wilayah Cirebon<br />

sebagai salah satu kawasan pembangunan nasional. Kebutuhan air bersih di Kota<br />

Cirebon hingga tahun 2015 diperkirakan mencapai 1.382 l/detik atau 43,58 juta<br />

m3 per tahun (Ramdan, 2006; Wahyudin, 2000). Penyediaan air untuk keperluan<br />

minum merupakan prioritas utama di atas segala keperluan lain. Kebutuhan air<br />

minum akan meningkat mengikuti pertambahan jumlah penduduk, taraf hidup,<br />

dan perkembangan sektor industri (Sanim, 2003). Kebutuhan air minum yang lebih<br />

besar daripada ketersediaannya di suatu wilayah menciptakan kondisi kelangkaan<br />

(scarcity) yang dapat memicu terjadinya konflik diantara pengguna air minum.<br />

Interaksi antara kawasan hulu sebagai zona resapan air dan kawasan hilir dalam<br />

pemanfaatan air sangat erat, sehingga upaya untuk mewujudkan pengelolaan air<br />

berkelanjutan menjadi tanggung jawab semua wilayah di sepanjang DAS tersebut.<br />

Kekurangpedulian pengguna air di hilir terhadap kelestarian sumber airnya di<br />

hulu dapat memicu konflik antardaerah. Dalam kasus antara Kabupaten Kuningan<br />

dan Kota Cirebon, tuntutan Pemda Kabupaten Kuningan untuk memperoleh dana<br />

kompensasi konservasi dari Kota Cirebon atas penggunaan mata airnya muncul<br />

menjadi salah satu kasus sengketa air lintas wilayah yang terungkap pasca<br />

pemberlakuan otonomi daerah (otda) di Propinsi Jawa Barat. Dua pertanyaan<br />

pokok yang mengemuka dari latar belakang tersebut yang juga sangat relevan<br />

sebagai bahan bagi proses pembelajaran adalah<br />

1. Bagaimanakah Kabupaten Kuningan dan Kota Cirebon dapat menyelesaikan<br />

konflik sekaligus dapat mencapai kesepakatan yang bermanfaat bagi kedua<br />

belah pihak?<br />

2. Apakah kandungan <strong>Perda</strong> Tata Ruang yang dikeluarkan oleh Kabupaten<br />

Kuningan mampu menjadi bahan pengikat kerjasama khususnya dengan Kota<br />

Cirebon?<br />

3. Metode Pendekatan/Analisis<br />

Pendekatan atas studi ini meliputi dua hal. Pertama, analisis mengenai proses<br />

terjadinya konflik antara Kabupaten Kuningan dan Kota Cirebon yang terkait<br />

dengan konsumsi air minum serta upaya resolusi konfliknya. Kedua, analisis<br />

isi <strong>Perda</strong> Tata Ruang Kabupaten Kuningan yang digunakan sebagai sertifikat<br />

komitmen Kabupaten Kuningan dalam melaksanakan konservasi kawasan Gunung<br />

Ciremai yang pada akhirnya dapat memberikan jaminan pasokan air minum<br />

kepada Kota Cirebon. Analisis kandungan <strong>Perda</strong> dilakukan dengan menganalisis<br />

kandungan <strong>Perda</strong> Tata Ruang dan <strong>Perda</strong> lainnya yang terkait. Yang menjadi<br />

222

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!