28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Problem lain dari perumusan pasal tentang klasifikasi air dalam <strong>Perda</strong> ini adalah<br />

tidak ada pembeda yang jelas antara air kelas dua dengan air kelas tiga baik dalam<br />

batang tubuh <strong>Perda</strong> maupun dalam penjelasannya. Dari sini dapat timbul kesan<br />

pembuatan <strong>Perda</strong> tidak cukup serius.<br />

3.<br />

Pemantauan kualitas air yang seharusnya dilakukan 6 bulan sekali sebagaimana<br />

bunyi Pasal 11 (2) tidak pernah dilakukan di daerah sulit air.<br />

Pasal 11 mengatur bahwa :<br />

1. Pemantauan kualitas air pada sumber air yang berada di wilayah Kabupaten<br />

Cilacap dilaksanakan oleh instansi yang bertanggungjawab<br />

2. Pemantauan kualitas air sebaaimana dimaksud dalam Pasal (1) dilakukan<br />

sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.<br />

3. Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini disampaikan<br />

secara tertulis kepada Bupati.<br />

Melalui pengamatan dan wawancara dengan beberapa warga di desa-desa yang<br />

sulit mendapatkan air bersih, sepengetahuan mereka tidak pernah dilakukan<br />

pemantauan kualitas air sebagaimana diatur dalam Pasal 11 tersebut. Bahkan<br />

informasi tentang status mutu air dan kriteria mutu air yang oleh <strong>Perda</strong> ini diatur<br />

menjadi hak setiap orang (Pasal 22) juga tidak pernah didapatkan. Seorang ibu di<br />

desa Bringkeng mengatakan tidak tahu apa itu kelas air dan perbedaan peruntukan<br />

tiap kelas. Sehari-harinya ibu tersebut, mengambil air dari sumur yang kondisinya<br />

tercemar oleh binatang peliharaan dan kotoran manusia karena letaknya berjarak<br />

tidak lebih dari 2 meter dari tempat membuang kotoran manusia dan kandang<br />

kambing serta biasa dipakai untuk berenang itik-itik peliharaannya.<br />

Keadaan memprihatinkan ini juga terjadi di beberapa desa lain di Kecamatan<br />

Kawunganten, seperti Bojong dan Rawajaya. Ribuan hektar sawah sejak 20 tahun<br />

terakhir tidak bisa difungsikan akibat kesalahan struktur saluran irigasi yang<br />

menyebabkan genangan dan banjir air sepanjang tahun di sawah-sawah mereka.<br />

Keadaan ini berakibat pada semakin buruknya kualitas air di pedesaan sekitar<br />

sawah mati itu berada. Warga yang sudah lelah berusaha meminta perbaikan<br />

pada pemerintah pada akhirnya menganggap bahwa kesulitan mendapat air<br />

bersih merupakan takdir yang harus mereka alami dan tidak bisa dirubah. Bagi<br />

kaum yang cukup berada, masalah ini bisa dipecahkan dengan membuat sanitasi<br />

sehat yang dilengkapi sistem penyaringan air. Akan tetapi bagi kalangan miskin,<br />

tidak ada yang bisa dilakukan kecuali memakai air tersebut. Jangankan untuk<br />

membangun sanitasi yang sehat secara mandiri, untuk memenuhi kebutuhan<br />

primer saja seringkali harus berhutang pada tengkulak gula merah 19<br />

.<br />

Pasal 11 ini hanya efektif berlaku bagi kalangan industri. Bahwa pemantauan<br />

terhadap kulaitas air memang dilakukan setiap 6 bulan sekali, bahkan ada yang<br />

setiap 3 bulan sekali. Perusahaan (pemrakarsa kegiatan) harus melaporkan<br />

19 Wawancara dengan ibu-ibu di desa Bringkeng, Bojong dan Rawajaya pada Mei 2006. Membuat gula<br />

merah<br />

268

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!