28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

3.<br />

Desentralisasi dan Kepemimpinan merupakan Faktor<br />

Kunci Kesuksesan Sejumlah Sistem Penyediaan<br />

<strong>Pelayanan</strong> yang Inovatif<br />

Sebagian besar reformasi-reformasi yang termasuk kedalam studi kasus tidak<br />

akan mungkin terlaksana tanpa adanya desentralisasi dari tingkat pusat yang<br />

mengalihkan sejumlah kewenangan pemerintah pusat ke tingkat daerah.<br />

Krisis ekonomi dan sosial yang terjadi pada tahun 1997 dan 1998, termasuk<br />

lengsernya Presiden Soeharto, menyebabkan keluarnya UU. No. 22/1999 tentang<br />

Desentralisasi dan Otonomi Daerah. UU tersebut meletakkan dasar-dasar<br />

bagi program desentralisasi administratif, keuangan dan politik. Pada tahun<br />

2001, serangkaian kebijakan dan perundangan nasional diberlakukan sehingga<br />

desentralisasi menjadi suatu realitas.<br />

Kendati banyak keberhasilan yang telah dicapai, tidak konsistennya dukungan<br />

Pemerintah Pusat terhadap desentralisasi telah merusak reformasi-reformasi yang<br />

digagas pemerintah daerah dan dirintis lembaga donor.<br />

“Resentralisasi” jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin pada tahun 2004<br />

telah menggagalkan upaya reformasi pemerintah Jembrana untuk menjamin<br />

warganya secara langsung. Sementara itu, keputusan mendadak pemerintah pusat<br />

untuk meresentralisasi perekrutan pegawai negeri daerah telah mengakibatkan<br />

sentimen apatis terhadap reformasi dinas sipil di Boalemo. Kemudian, sebagai<br />

contoh terakhir, meskipun program kupon bidan dari bank Dunia di Pemalang<br />

(yang meningkatkan akuntabilitas bidan dan memperluas akses pelayanan bagi<br />

masyarakat miskin) telah membuahkan dampak yang positif, program tersebut<br />

dibatalkan dan digantikan oleh program penyediaan bidan yang dibiayai oleh<br />

pemerintah pusat.<br />

Kewenangan baru pemerintah daerah di bidang keuangan dan administrasi telah<br />

memberikan kekuatan bagi sejumlah pemimpin daerah untuk mendanai reformasi<br />

yang dirintis sendiri tanpa bantuan donor dari luar. Hal ini turut membantu<br />

terciptanya kesinambungan dana sejak awal proyek.<br />

Paska desentralisasi, daerah menjadi penerima dana dari Pemerintah Pusat yang<br />

jumlahnya cukup signifikan (sekitar 80-90% anggaran daerah) dan pemimpin daerah<br />

dapat mengalokasikan dana tersebut secara bebas sesuai kebutuhan daerah. Bupati<br />

Tanah Datar menggunakan kesempatan ini untuk merasionalisasi jumlah institusi<br />

kabupaten dari 22 menjadi 8, sehingga menghemat Rp. 10 milyar dana APBD<br />

yang kemudian dialihkan ke sektor pendidikan melalui kebijakan pembatasan<br />

jumlah siswa per kelas dan penguatan insentif bagi praktisi pendidikan. Untuk<br />

membiayai program jaminan kesehatannya, Bupati Jembrana menggunakan dana<br />

ASKES dari pemerintah pusat dan tabungan kabupaten sebanyak Rp. 2-3 milyar<br />

yang berasal dari efisiensi puskesmas, restrukturisasi pemerintah kabupaten dan<br />

mengurangi jumlah pegawai dinas kesehatan kabupaten. Di Blitar, pemimpin<br />

daerah memperoleh pendapatan lebih sebesar 20% dari anggaran sepanjang 2002-<br />

2004 melalui reformasi birokrasi, yang kemudian digunakan untuk mendanai<br />

49

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!