28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Penelitian terhadap akuntabilitas <strong>Perda</strong> No 27 tahun 2003 memperoleh beberapa<br />

temuan yang mengindikasikan bahwa <strong>Perda</strong> ini tidak mampu menjawab persoalan<br />

air yang dialami oleh rakyat Cilacap. Selengkapnya temuan-temuan tersebut<br />

adalah :<br />

1.<br />

Ketentuan-ketentuan yang tersurat dalam <strong>Perda</strong> tersebut belum membuka<br />

ruang partisipasi publik dalam upaya penanggulangan pencemaran air.<br />

Pasal 24 mengatur :<br />

1. Setiap usaha dan /atau kegiatan yang memanfaatkan air limbah ke tanah<br />

untuk aplikasi pada tanah wajib mendapat izin tertulis dari Bupati<br />

2. Ketentuan mengenai syarat, tata cara perizinan ditetapkan Bupati<br />

3. Permohonan izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini didasarkan<br />

pada kajian analisis air limbah sesuai baku mutu yang ditetapkan.<br />

Rumusan ketentuan dalam Pasal 24 di atas memberikan kesan “bupati centris”.<br />

Ketentuan ini mengatur bahwa ijin tertulis bupati hanya diberikan atas dasar<br />

hasil kajian analisis limbah sesuai baku mutu yang ditetapkan. Tidak disebutkan<br />

bahwa persetujuan atau keberatan masyarakat di sekitar tempat pembuangan air<br />

limbah sebagai pertimbangan yang penting. Dalam pelaksanaannya, ketentuan<br />

ini membuka peluang merugikan masyarakat, yakni tidak didengarnya aspirasi<br />

masyarakat yang bersangkutan. Sebagaimana pengalaman di berbagai tempat, ijin<br />

seringkali merupakan hasil kompromi dan negosiasi pihak birokrasi dan pengusaha<br />

tanpa melibatkan masyarakat untuk ikut memutuskan.<br />

Kemungkinan manipulasi dalam hal ini cukup besar. Ijin dalam bahasa birokrasi<br />

acapkali identik dengan penarikan retribusi. Artinya apabila pemerintah<br />

menetapkan syarat dan tata cara ijin suatu kegiatan, maka berarti pihak yang<br />

diberi ijin harus membayar uang retribusi. Demikian pula pemberian ijin dalam<br />

<strong>Perda</strong> ini tidak dapat dipisahkan dari keinginan Pemerintah Kabupaten Cilacap<br />

untuk menarik retribusi ijin dari pemrakarsa kegiatan.<br />

15 Hal ini terlihat jelas dari<br />

ditetapkannya Keputusan Bupati Cilacap No 61 tahun 2004 tentang retribusi Ijin<br />

Pembuangan dan/atau Pemanfaatan Air Limbah di Kabupaten Cilacap. Konsideran<br />

Keputusan Bupati ini menyebutkan <strong>Perda</strong> No 27 Tahun 2003 sebagai salah<br />

satu dasar penetapanya. Dalam Keputusan Bupati ini disebutkan dengan rinci<br />

jumlah uang yang harus dibayar para pemrakarsa kegiatan yang berkepentingan<br />

untuk membuang limbah di wilayah Kabupaten Cilacap. Lampiran Keputusan<br />

ini mencontohkan penghitungan besarnya retribusi yang harus dibayar Pabrik<br />

Aci dengan modal Rp. 20.000.000,00 dengan volume limbah 50m kubik perhari.<br />

Retribusi yang harus dibayarkan pabrik ini adalah Rp. 1.263.600,00 meliputi<br />

biaya pembinaan, biaya pemeriksaan lapangan, biaya pemeriksaan berkas dan<br />

biaya pengawasan. Sebagai kota industri, perihal ijin ini tentu dipandang sangat<br />

potensial untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).<br />

15 Pemrakarsa kegiatan adalah istilah yang dipakai <strong>Perda</strong> dalam tafsir otentik untuk menyebut orang<br />

atau badan hukum yang bertanggungjawab terhadap suatu usaha dan/atau kegiatan.<br />

265

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!