28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

disaring melalui wawancara dan pembuatan makalah. Dari 40 orang yang tersaring<br />

dipilih 10 orang nama untuk diusulkan kepada DPRD. Nama-nama tersebut<br />

kemudian dipanggil untuk menjalani fit and proper test, yang nantinya akan<br />

diambil 5 orang untuk diusulkan dan ditetapkan oleh Bupati.<br />

Personalia KTP tersebut dibagi dalam lima jabatan: Ketua, Sekretaris merangkap<br />

pejabat Bidang Hukum dan Tata Pemerintahan, Pejabat Bidang Ekonomi<br />

Pembangunan merangkap anggota, Pejabat Bidang Pendidikan dan Kesejahteraan<br />

merangkap anggota dan Pejabat Bidang Keuangan dan Perijinan merangkap<br />

anggota. Masing-masing pengurus memiliki wilayah yang menjadi tanggungjawab<br />

mereka. Para pengurus KTP tersebut juga didukung oleh 6 PNS dan 3 tenaga kerja<br />

sukarela (Sudi 2006). Untuk menunjang kegiatan operasional, KTP mendapatkan<br />

dana dari APBD sebesar Rp 250 juta per tahun. Karena KTP bukan sebuah dinas,<br />

maka anggaran yang diberikan oleh APBD masih menempel di Bagian Hukum<br />

Pemda Lebak. Anggaran tersebut disamping untuk menggaji pengurus yang terdiri<br />

atas 5 orang, juga dipergunakan untuk kegiatan operasional seperti sosialisasi<br />

baik di tingkat kecamatan maupun desa. Dengan keterbatasan anggaran serta<br />

personalia, sampai saat ini KTP baru memberikan sosialisasi ke 23 kecamatan.<br />

Sementara itu sosialisasi di tingkat yang lebih rendah baru menjangkau 10 desa.<br />

Walaupun anggaran masih kecil untuk sebuah KTP dengan beban yang sangat<br />

besar, dukungan Bupati H. Mulyadi Jayabaya maupun anggota DPRD serta<br />

masyarakat menjadi sebuah dorongan semangat bagi para pengurus KTP. Dalam<br />

berbagai wawancara dengan birokrat, anggota DPRD maupun warga masyarakat,<br />

nama KTP tidak pernah luput dalam perbincangan yang mengesankan bahwa<br />

mereka bangga dengan keberadaan lembaga tersebut. Namun demikian, bukan<br />

berarti keberadaan KTP tanpa tantangan. Sebagian anggota masyarakat masih<br />

mempertanyakan kelangsungan KTP itu sendiri. Mungkinkah KTP cukup<br />

independen ketika penganggarannya juga tergantung dari Pemda? Mereka juga<br />

khawatir KTP menjadi lembaga yang sekedar sebagai tukang back up berbagai<br />

kebijakan Pemda Lebak; atau KTP hanya bisa memilah dan memilih untuk<br />

kepentingan penguasa; atau KTP hanya menunggu laporan arus dari bawah tetapi<br />

tidak bersikap pro aktif.<br />

6.3 <strong>Implementasi</strong> dan Efektivitas<br />

Bagaimana sebetulnya efektivitas KTP? Jawaban untuk itu dapat dilihat dari 2<br />

indikator: pertama, bagaimana respon instansi Pemda terhadap isu transparansi.<br />

Selanjutnya kedua, bagaimana masyarakat memanfaatkan lembaga yang ada untuk<br />

menyampaikan keluhan mengenai persoalan pemerintahan dan pembangunan.<br />

Dalam kaitannya dengan respon Pemda, pejabat Pemda Lebak ternyata lebih<br />

welcome kepada warga yang ingin mendapatkan informasi. Secara umum, para<br />

pejabat lebih mudah ditemui dan dengan senang memberikan pelayanan kepada<br />

81

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!