28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

1. Dinamika <strong>Implementasi</strong> <strong>Perda</strong> <strong>Pelayanan</strong> <strong>Publik</strong><br />

di bidang Kesehatan, Ketenagakerjaan dan SDA<br />

yang Berpihak kepada Masyarakat Miskin, Perempuan dan<br />

Anak, serta Masyarakat Tertinggal di<br />

Provinsi Lampung dan Jawa Tengah<br />

Abstrak<br />

Tulisan yang merupakan rangkuman penelitian “Dinamika <strong>Implementasi</strong> <strong>Perda</strong><br />

di Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Lampung,” dimaksudkan untuk memotret<br />

cerminan manifestasi otonomi dengan mengkaji koherensi isi dan implementasi<br />

<strong>Perda</strong> pelayanan publik pasca UU No. 22/1999 yang sangat desentralistik, terutama<br />

yang terkait dengan pengaturan isu kesehatan, ketenagakerjaan dan SDA (Sumber<br />

Daya Alam) yang berpihak pada sasaran masyarakat miskin, perempuan, anak, serta<br />

kelompok marjinal lainnya. Temuan penelitian menunjukkan kekuasaan baru di<br />

bawah rezim desentralistik ternyata belum sepenuhnya diimplementasikan dalam<br />

regulasi daerah yang berorientasi memberikan pelayanan pada sektor isu, yang<br />

berkorelasi positif dengan kesejahteraan masyarakat. Semua <strong>Perda</strong> didominasi oleh<br />

pengaturan terhadap kelembagaan dan retribusi. Banjir <strong>Perda</strong> kelembagaan sebagai<br />

dampak silih berganti PP (Persatuan Pemerintah) hanya bertujuan memapankan<br />

institusi yang diberi mandat menyelenggarakan pelayanan publik terhadap isu,<br />

sedangkan muatan pelayanan yang dirumuskan dalam <strong>Perda</strong> retribusi bersifat<br />

artifisial sehingga tidak berdampak secara yuridis, kecuali pungutan yang masuk<br />

kas daerah untuk menambah APBD dari Pendapatan Asli Daerah.<br />

Sekali pun sulit mendapatkan <strong>Perda</strong> APBD, APBD di beberapa daerah<br />

memperlihatkan rendahnya pos anggaran terhadap sasaran, dengan sebaran<br />

pada program yang selalu berubah-ubah. Terkait dengan isu kesehatan setiap<br />

daerah penelitian memiliki <strong>Perda</strong> retribusi pelayanan kesehatan, tapi masalah<br />

ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan dihadapi oleh semua daerah.<br />

Adanya <strong>Perda</strong> JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat) pun tidak<br />

memberi jaminan hak atas kesehatan kepada sasaran akibat kurang transparansi<br />

dalam pengelolaannya. <strong>Implementasi</strong> isu ketenagakerjaan lebih memprihatinkan<br />

karena keterbatasan akses baru untuk memperoleh perlindungan hak-haknya.<br />

<strong>Perda</strong> yang ada hanya beraksentuasi pada retribusi dan izin kerja, sehingga<br />

memberatkan investasi yang menyerap tenaga kerja. Dalam isu SDA tingkat<br />

overlapping antara satuan daerah otonom yang ingin mengelola sangat tinggi,<br />

diikuti dengan <strong>Perda</strong> SDA yang didominasi pungutan tanpa mempertimbangkan<br />

kualitas fungsi lingkungan. Dalam keseluruhan <strong>Perda</strong> retribusi yang mendominasi<br />

regulasi daerah pasca UU No. 22/1999 merupakan stereotip UU No. 5/1974.<br />

Perbedaan mendasar hanya pada rumusan dasar mengingat. Oleh karena itu

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!