03.05.2013 Views

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

96<br />

Seabad <strong>Perjuangan</strong> <strong>Muhammadiyah</strong>: Himpunan Keputusan Muktamar<br />

Diserahkan kepada H. M. Soedja’ sebagai organisator, serta dibantu oleh tuan-tuan<br />

H. Abdulkahar Mudzakkir dan R. Soetomo, buat membentuk sebuah badan<br />

Perbaikan Perjalanan Haji di luar organisasi <strong>Muhammadiyah</strong>. Teman-teman lainnya<br />

yang berpengetahuan dan berpengalaman tentang hal ini diserahkan pada tuan<br />

H.M. Soedja’. Diperintahkan pada ketiga tuan-tuan tersebut supaya dapat<br />

dikerjakan dari sekrang sampai pada hasilnya.<br />

5. Pendirian Bank<br />

Mengingat morat-maritnya perekonomian kaum Muslimin di Indonesia, maka untuk<br />

memperbaiki dan menyusun perekonomian, sebagaimana putusan Congres di<br />

Banjarmasin dan yang dikuatkan oleh putusan Congres Seperempat Abad di Betawi,<br />

setelah mendengarkan dan membicarakan praeadvies tentang hal Pendirian Bank,<br />

dari Badan Penuntun Perekonomian (Cabang Betawi), Congres memutuskan : Satusatunya<br />

alat untuk mencapai maksud perbaikan dan susunan perekonomian kaum<br />

Muslimin, ialah Bank <strong>Muhammadiyah</strong>.<br />

Adapun ketetapan pendirian dan ke-<strong>Muhammadiyah</strong>annya akan ditentukan oleh<br />

Majlis Tarjih. Rancangan peraturan “Bank <strong>Muhammadiyah</strong>” itu diserahkan pada<br />

“Badan Penuntun Perekonomian”, rancangan mana harus sudah selesai dan dapat<br />

disiarkan pada segenap Cabang dan Grup Muihammadiyah di seluruh Indonesia<br />

pada sebelum Congres ke 27 yang akan datang.<br />

6. Plan memberantas Buta Huruf<br />

Praeadvies tentang hal ini dari H.B. Bg. Pengajaran, disambut dengan gembira dan<br />

diharuskan pada <strong>Muhammadiyah</strong>, ‘Aisyiyah serta Pemudanya seluruh Indonesia<br />

buat mengambil perhatian secukupnya. Praeadvies itu sebagai di bawah ini:<br />

Semenjak <strong>Muhammadiyah</strong> berdiri, pembanteras si Buta-huruf pun terus<br />

berlaku juga. Meluap di kalangan kaum putera dan puteri, tua muda, desa dan<br />

kota, kaya dan miskin, sehingga orang yang tidak kita kira-kirakan dapat membaca,<br />

mereka ada pandai membaca.<br />

Hal gunanya membaca, tidak perlu kami ulang-ulang lagi, terutama dalam<br />

kalangan <strong>Muhammadiyah</strong>, adalah terlebih berguna, karena dengan jalan membaca,<br />

orang dapat memperoleh beberapa ilmu agama Islam. Jadi membaca itu juga satusatunya<br />

alat untuk mempercepat mencapai maksud <strong>Muhammadiyah</strong>.<br />

7. Terhadap ordonansi kawin bercatat.<br />

Sikap <strong>Muhammadiyah</strong> terhadap rancangan ordonansi perkawinan, yang<br />

telah diputuskan oleh Majlis Tanwir ialah menolak ordonansi itu dimufakati<br />

dengan bulat-bulat.<br />

Alasan-alasan penolakan mana disiarkan di dalam Pers dan dikirimkan pada<br />

Pemerintah, sebagai di bawah ini:<br />

Setelah mendengarkan beberapa pembicaraan-pembicaraan dan keteranganketerangan<br />

dari Congresisten ditentang hal “Rancangan Ordonansi mencatat<br />

Perkawinan”;<br />

Mengingat surat dari tuan Adviseur voor Inlandsche Zaken, ttgl. Batavia 11<br />

September 1937 No. 1322/Ca-3;<br />

Mengingat pula maksud ayat Al-Quran Suci surat Al-Nisa yang artinya: “Jikalau<br />

kamu mengkhawatirkan bertukaran di antara bersuami-isteri, maka utuslah seorang<br />

hakim dari pihak laki-laki dan seorang hakim dari perempuan. Jikalau hakim kedua<br />

ini mempunyai keinginan akan memperdamaikan, Allah akan menolongnya.<br />

Sesungguhnya Allah itu maha Mengetahui.”

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!