03.05.2013 Views

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Keputusan Muktamar <strong>Muhammadiyah</strong> ke-42 (1990) 3<strong>95</strong><br />

yang tersebar di seluruh tanah air adalah bukti lain. Namun demikian, kesyukuran kita<br />

akan prestasi tersebut tidak melalaikan kita untuk peningkatan lebih lanjut. Dari berbagai<br />

penilaian terungkap bahwa belum semua potensi yang kita miliki, baik secara individual<br />

maupun kelompok, teraktualisasikan secara penuh.<br />

Kedua, sebagai komponen umat, <strong>Muhammadiyah</strong> telah menjadikan Al-Qur‘an<br />

dan as-Sunnah sebagai dasar keperjuangannya bagi terwujudnya masyarakt utama yang<br />

disinari oleh nur Ilahy. <strong>Muhammadiyah</strong> memandang Islam sebagai satu-satunya jalan<br />

untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan umat manusia. Dalam kaitan ini maka<br />

Islam memerlukan penjabaran dn operasionalisasi agar dapat berfungsi sebagai rahmatan<br />

lil ‘alamien.<br />

Ketiga, sebagai komponen bangsa Indoesia, <strong>Muhammadiyah</strong> terpanggil untuk<br />

mengambil peran aktif dalam rangka menyongsong masa depan bangsa menuju cita-cita<br />

masyarakat adil dan makmur. Dengan ungkapan lain, tantangan yangdihadapi bangsa<br />

dalam mewujudkan cita-cita tersebut adalah juga merupakan tantangan bagi <strong>Muhammadiyah</strong>.<br />

Dalam kaitan ini, berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa,<br />

sebagai akibat perkembangan bangsa kita sendiri maupun akibat perkembangan dunia,<br />

perlu mendapat perhatian <strong>Muhammadiyah</strong> yang serius.<br />

Keempat, kedua pijakan dasar dan peran <strong>Muhammadiyah</strong> di atas (butir dua dan<br />

tiga) merupakan kesatuan yang terpadu dalam wawasan bidimensional, yaitu<br />

“keislaman dan keindonesiaan”. Keterpaduan wawasan ini yang perlu penjabaran lebih<br />

lanjut, baik pada tingkat persepsional maupun kebijakan dakwah yang dilakukan.<br />

Kelima, tantangan yang secara nyata dihadapi oleh <strong>Muhammadiyah</strong> sebagai<br />

organisasi dakwah yang mengemban peran ganda tersebut, dengan demikian meliputi<br />

aspek-aspek:<br />

a. perkembangan global dalam bidang-bidang budaya, sosial, politik, ekonomi, Iptek,<br />

dan tata-nilai yang secra langsung harus dihadapi bangsa Indonesia dan umat<br />

Islam;<br />

b. permasalahan nasional yang dihadapi bangsa Indonesia dalam berbagai aspek<br />

kehidupan;<br />

c. permasalahan yang khusus dihadapi oleh umat Islam Indonesia;<br />

d. permasalahan intern yang dihadapi <strong>Muhammadiyah</strong> sebagai organisasi atau sarana<br />

bagi pemenuhan peran-peran di atas.<br />

Keenam, melihat peran dan tantangan di atas, maka diperlukan upaya<br />

pengembangan gerak <strong>Muhammadiyah</strong> dalam rangka pemantapan dan aktualisasi peran<br />

yang ada. Upaya tersebut makin dirasakan ke-shahih-annya.(validitasnya) apabila kita<br />

tengok kondisi internal organisatorik, yang menurut sebagian penilaian mengalami<br />

“ketertinggalan budaya” (cultural lag). Dengan ungkapan lain <strong>Muhammadiyah</strong><br />

mengalami “kelambanan” disbanding peran dan permasalahan yang harus dihadapi.<br />

Atas dasar keenam butir pemikiran dan asumsi di atas, maka kita makin menyadari<br />

bahwa Muktamar <strong>Muhammadiyah</strong> ke-42 ini memang merupakan wahana yang tepat<br />

untuk melakukan upaya-upaya pembenahan di atas. Pembenahan yang cukup “serius”<br />

perlu dilakukan, apabila kita menghendaki eksistensi <strong>Muhammadiyah</strong> tetap “berjaya”<br />

di masa depan, yaitu dengan sifat istiqamah dan plastis di atas. Bahkan menurut hemat<br />

penulis, momentum muktamar ini cukup critical, dalam arti bahwa kegagalan kita<br />

memanfaatkan momentum tersebut dalam melakukan upaya-upaya pembenahan akan<br />

membawa konsekuensi yang cukup fatal bagi sejarah perkembangan persyarikatan.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!