03.05.2013 Views

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Keputusan Muktamar <strong>Muhammadiyah</strong> ke-42 (1990) 369<br />

4. Sekretaris eksekutif sebagai pimpinan kelompok secretariat bertanggungjawab<br />

kepada pimpinan persyarikatan, qq. Sekretaris pimpinan <strong>Muhammadiyah</strong> yang<br />

bersangkutan menurut prinsip “unity of command” dan oleh karena itu dapat<br />

memperoleh limpahan kewenangan mengangkat dan memberhentikan karyawan,<br />

kecuali pengangkatan staf senior, dilakukan oleh sekretaris pimpinan<br />

persyarikatan, qq. Sekretaris pimpinan yang bersangkutan.<br />

B. Tetap memelihara kedudukan jabatan dalam Pimpinan <strong>Muhammadiyah</strong> sebagai<br />

jabatan kehormatan.<br />

1. Kedudukan pimpinan persyarikatan pada semua tingkatan mulai dari Pimpinan<br />

Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, sampai Pimpinan<br />

Ranting, yaitu pimpinan yang dipilih oleh muktamar/musyawarah masingmasing<br />

tingkat, hendaklah tetap terpelihara sebagai kedudukan yang menjadi<br />

sarana amal saleh seorang muslim bagi pribadi yang bersangkutan, serta tetap<br />

dijaga sebagai jabatan kehormatan dari mata masyarakat. Oleh karena itu kepada<br />

pribadi yang memangku jabatan kehormatan yang berlandaskan keikhlasan<br />

beramal itu, tidak diberikan gaji, honorarium dan imbalan apapun namanya,<br />

disebabkan jabatan atau kedudukan pimpinan yang demikian itu.<br />

2. Akan tetapi kepada pimpinan persyarikatan di semua tingkat, sebagai yang<br />

dimaksudkan pada butir satu di atas, dapat diterimakan atau diberi uang<br />

pengganti atas pengeluaran beaya (expenses) yang terkait dengan pelaksanaan<br />

fungsi atau jabatannya atau karena adanya keputusan yang menugaskannya,<br />

kemampuan dana yang tersedia pada pimpinan persyarikatan yang<br />

bersangkutan. Rapat pimpinan membuat peraturan umum yang tetap tentang<br />

pelaksanaan penggantian beaya itu, baik jumlah maupun cara dan<br />

pertanggungjawaban administrasinya.<br />

3. Ketentuan tidak menerima honorarium dan sebagainya, dalam rangka menjaga<br />

kedudukan pimpinan sebagai sarana amal saleh dan jabatan kehormatan sebagai<br />

tersebut butir dua, tidaklah mencegah seorang pimpinan persyarikatan yang<br />

karena mempunyai profesi, memperoleh bayaran atau honorarium atau imbalan<br />

apapun atas profesinya itu dalam organisasi dan atau amal usaha<br />

<strong>Muhammadiyah</strong> yang lain, dengan syarat bahwa amal usaha itu tidak di bawah<br />

pengawasan langsung jabatan yang diduduki oknum pimpinan itu, satu dan<br />

lain selaras kepatutan dan asas pengawasan melekat tentang larangan<br />

perangkapan jabatan secara vertikal.<br />

Pendanaan (Funding)<br />

Syarat untuk keberhasilan pelaksanaan pengembangan organisasi tersebut di<br />

atas, ialah adanya jaminan pendanaan yang mantap. Kaki yang satu dari<br />

profesionalisme haruslah tegak bersama kaki pembeayaan (financing) yang<br />

tangguh, agar manajemen modern benar-benar kokoh berdiri, yaitu yang<br />

bertopang di atas dua kaki. Mengingat betapa pentingnya keberhasilan program<br />

pendanaan terhadap keberhasilan pengembangan organisasi, maka<br />

seyogyanyalah Muktamar memutuskan pula untuk mengamanatkan kepada<br />

Pimpinan Pusat <strong>Muhammadiyah</strong> periode 1990 – 19<strong>95</strong> yang akan datang, agar<br />

mengambil langkah pendanaan yang mantap secara tepat. Persoalan tidak hanya<br />

masalah pengerahkan segala sumber daya yang ada dalam lingkungan<br />

<strong>Muhammadiyah</strong> untuk pendanaan tersebut, tetapi juga soal mengatur

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!