03.05.2013 Views

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

416<br />

Seabad <strong>Perjuangan</strong> <strong>Muhammadiyah</strong>: Himpunan Keputusan Muktamar<br />

Pelayanan tidak langsung adalah kegiatan yang memusatkan perhatian pada<br />

lembaga kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta, yang<br />

memberi pertolongan kepada individu, keluarga dan kelompok. Termasuk di sini adalah<br />

kegiatan perencanaan, analisa kebijaksanaan, pengembangan program, administasi dan<br />

evaluasi program. Lembaga yang memberikan pelayanan tidak langsung ini tidk akan<br />

berhadapan langsung dengan orang-orang yang mempunyai masalah (kaum dhu‘afa)<br />

akan tetapi lebih menfokuskan perhatian pada struktur kelembagaan yang dipergunakan<br />

untuk memberian pelayanan kepada golongan miskin dan lemah itu.<br />

Kedua kategori lembaga yang mempergunakan pendekatan ini, masing-masing<br />

dapat mengembangkan programnya lebih terinci sesuai dengan masalah yang akan<br />

menjadi pusat perhatiannya, berpedoman kepada penggolongan tingkatan kemiskinan<br />

dan sebab-sebab masalah secara individual, kultural dan struktural sebagaimana yang<br />

dikemukakan tadi.<br />

TENAGA DAN DANA<br />

Konsep-konsep yang dikemukakan tadi, hanya akan berhasil apabila<br />

dilaksanakan secara professional. Oleh karena itu factor tenaga mau tidak mau menjadi<br />

pertimbangan yang sungguh-sungguh. Bagi <strong>Muhammadiyah</strong> masalah tenaga ini hanya<br />

tinggal menfungsikan para luilusan lembaga pendidikan (<strong>Muhammadiyah</strong>) yang banyak<br />

tersebur di seluruh Indonesia.<br />

Profesionalisme akan membutuhkan dana yang cukup banyak. Kenyataannya<br />

masih ada badan-badan social yang memanipulasi anak-anak/penghuni lembaga untuk<br />

memperoleh dana. Hal ini menimbulkan macam-macam reaksi dalam masyarakat.<br />

Mungkin cara-cara seperti ini tidk berlaku dalam badan-badan <strong>Muhammadiyah</strong>, namun<br />

hal ini minta pemikiran juga.<br />

BAB VII<br />

MENCARI STRATEGI PENANGGULANGAN KAUM DHU‘AFA<br />

YANG SESUAI DENGAN KONDISI MUHAMMADIYAH<br />

DI LAPANGAN<br />

1. <strong>Muhammadiyah</strong> sebagai organissi yang berlandaskan Islam, sarat dengan idealisme<br />

dan cita-cita yang tinggi. Tetapi karena justru karena idealisme tersebut sering unitunit<br />

kerja <strong>Muhammadiyah</strong> dalam menyusun rencana kerja masing-masing terdorong<br />

ataupun terpeleset ke arah penyusunan daftar keinginan yang bagus-bagus tetapi<br />

rencana kerja tersebut tidk mudah dapat dilaksanakan.<br />

2. Alhamdulillah pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia telah<br />

berhasil mengurangi jumlah kemiskinan. Konon menurut laporan Badan Keuangan<br />

Internasional angka kemiskinan di Indonesia dari tahun 60-an sampai tahun 1990<br />

telah dapat dikurangi dari 30% menjadi 17% jumlah penduduk. Jika laporan itu<br />

benar, dewasa ini di Indonesia tinggal 17% penduduk miskin. Namun perlu diingat<br />

bahwa 17% dari 180 juta penduduk adalah 30 juta manusia. Jumlah ini sama besarnya<br />

dengan penduduk Kerajaan Saudi Arabia dilipatkan tiga kali. Lagi pula kaum<br />

muslimin Indonesia harus prihatin karena dari 30 juta orang miskin tersebut adalah<br />

orang Islam.<br />

3. Di samping manfaat yang besar pembangunan juga tidak bebas dari dampak negatif<br />

yang tidak diinginkan. Pada ahli ekonomi mengingatkan bahwa kita jangan mudah<br />

terkecoh oleh angka pendapatan rata-rata perkapita. GNP rata-rata perkapita bangsa

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!