03.05.2013 Views

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Resume Buah Congres <strong>Muhammadiyah</strong> (XV-XXIII)<br />

71. Meminta dicabutnya reglement yang mengharuskan diperiksanya bakal temanten.<br />

72. Meminta perkawinan dilapangkan, jangan dihubung dengan tanggungan Negeri.<br />

Congres XVII<br />

73. Meminta dicabutnya Guru Ordonantie dan menunjukkan keberatan-keberatannya.<br />

Congres XX<br />

74. Koperasi harus di luar organisasi <strong>Muhammadiyah</strong>.<br />

75. <strong>Muhammadiyah</strong> tidak perlu menyampuri badan Raad-raad (Pengadilan).<br />

Congres XXII<br />

76. Diperingatkan, <strong>Muhammadiyah</strong> harus memikirkan tentang ekonomi rakyat,<br />

terutama sekutu <strong>Muhammadiyah</strong>, menurut pimpinan Agama Islam.<br />

Congres XXIII<br />

77. Segala adat yang tidak cocok serta melanggar peraturan dan perintah Islam, wajib<br />

diikhtiarkan hindarnya. Adapun ikhtiarnya diserahkan kepada Hoofdbestuur<br />

<strong>Muhammadiyah</strong> dan Consul-Consulnya, supaya mempelajari dan menyelidiki<br />

guna menetapkan ketentuan-ketentuan yang mesti dijalankan oleh <strong>Muhammadiyah</strong><br />

seumumnya.<br />

(catatan: Putusan ini dihapuskan oleh Congres ke 24, sebab adanya dengan tiadanya<br />

putusan itu sama saja.)<br />

78. <strong>Muhammadiyah</strong> menetapkan bahwa segala peraturan nikah, baikpun dari adat<br />

maupun dari Pemerintah yang tidak cocok dengan peraturan Islam, itu nyatanyata<br />

memberatkan pikulan rakyat dan melapangkan perzinaan. Maka dari itu,<br />

Hoofdbestuur <strong>Muhammadiyah</strong> supaya memberitahukan kepada Pemerintah,<br />

bahwa <strong>Muhammadiyah</strong> akan menjalankan peraturan nikah menurut sepanjang<br />

kemauan Agama Islam, guna mencukupi bunyi Statuten <strong>Muhammadiyah</strong> artikel 2<br />

alinea b. Jika hal ini akan dirintangi oleh Pemerintah, maka Hoonfbestuur<br />

<strong>Muhammadiyah</strong> akan menentukan sikap yang sekuat-kuatnya.<br />

79. Untuk mencukupi kepentingan-kepentingan dari masalah tentang meninggikan<br />

martabat kaum <strong>Muhammadiyah</strong> di dalam keduniaan dan keakheratan, maka<br />

Congres menyerahkan kepada Hoofdbestuur <strong>Muhammadiyah</strong> untuk mengadakan<br />

tuntunan buat kaum <strong>Muhammadiyah</strong> seumumnya dengan memperingati segala<br />

praeadvies-praeadvies yang telah diajukan oleh Congresisten, praeadvies mana<br />

diakui baiknya oleh Congres. Di dalam hal mengerjakan ini, H.B. <strong>Muhammadiyah</strong><br />

diperkenankan berembugan dengan Dagelijks Bestuur (Pengurus Harian) Majlis<br />

Tarjih, Consul-Consul H.B. dan orang-orang yang dipandang perlu oleh<br />

Hoofdbestuur <strong>Muhammadiyah</strong>. Kemudian setelah selesai, maka Hoofdbestuur wajib<br />

mentanfidzkan kepada segenap Cabang dan Grup <strong>Muhammadiyah</strong> buat dikerjakan.<br />

80. Congres meminta kepada Pemerintah, supaya kalau <strong>Muhammadiyah</strong> mengadakan<br />

sembahyang ‘Ied tidak usah minta idzin atau memberitahu kepada pembesar<br />

masing-masing tempat, begitu juga apabila memotong hewan buat Qurban supaya<br />

tidak dikenakan bea potongan.<br />

Sembahyang hari raya dijalankan oleh <strong>Muhammadiyah</strong> di tanah lapang. Kalau<br />

diharuskan juga, sembahyang hari raya di tanah lapang itu dengan minta idzin,<br />

supaya permintaan itu dibikin sekali saja buat selama-lamanya dan untuk<br />

<strong>Muhammadiyah</strong> se Indonesia.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!