03.05.2013 Views

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

514<br />

Seabad <strong>Perjuangan</strong> <strong>Muhammadiyah</strong>: Himpunan Keputusan Muktamar<br />

5. Guna memelihara kesatuan dan persatuan bangsa, diharapkan kepada<br />

masyarakat untuk dapat menghargai perbedaan pendapat secara wajar dan<br />

proporsional, sehingga tidak berkembang menjadi konflik horizontal. Khusus<br />

berkaitan dengan konflik yang berbau SARA di Maluku dan Poso,<br />

<strong>Muhammadiyah</strong> menolak dengan tegas upaya melibatkan campur tangan asing.<br />

6. Penyelesaian masalah Aceh dan Irian Jaya harus dilakukan dengan<br />

mengedepankan pendekatan keadilan dan kesejahteraan sosial, termasuk<br />

peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta tidak mengulangi lagi<br />

pendekatan keamanan dan militer.<br />

7. Memperhatikan berbagai kerusuhan yang terjadi di berbagai daerah di tanah<br />

air, diminta kepada Pimpinan TNI untuk mengendalikan personil TNI agar<br />

melakukan tugas profesionalnya dengan benar dan tidak memihak, serta<br />

menindak tegas personil TNI yang terlibat dalam tindak kekerasan dan<br />

kerusuhan tersebut.<br />

B. Masalah Ekonomi<br />

1. Dalam upaya mengatasi dampak krisis nasional, Pemerintah harus secara<br />

sungguh-sungguh melakukan pemulihan ekonomi nasional dengan<br />

menetapkan konsep kebijaksanaan pemulihan yang jelas, tegas, transparan,<br />

serta melaksanakannya secara konsisten dan konsekwen, di samping perlu<br />

dicegah timbulnya segala faktor penghambat pemulihan dengan<br />

menghindari tumbuhnya praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)<br />

baru, meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan<br />

pribadi dan golongan, serta senantiasa menjaga dan memelihara stabilitas<br />

politik dan keamanan, dengan menghindarkan diri dari berbagai<br />

pernyataan politik yang kontroversial.<br />

2. Pemerintah perlu meninjau kembali keberadaan lembaga-lembaga ekonomi<br />

non struktural, khususnya Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dan Dewan<br />

Penyehatan Usaha Nasional (DPUN), yang ternyata tidak efektif dan tidak<br />

bermanfaat dalam mengatasi krisis nasional dan mengembalikan fungsinya<br />

kepada lembaga-lembaga struktural yang ada.<br />

3. Dalam mewujudkan ekonomi nasional yang kuat dan mandiri, Pemerintah<br />

harus secara sungguh-sungguh membangun sistem ekonomi kerakyatan<br />

yang berbasis pada potensi masyarakat dan kekhasan potensi wilayah —<br />

baik sumber daya alam, pertanian, maupun kepariwisataan — guna<br />

tercapainya pemerataan, pemberdayaan, kemandirian dan kemakmuran<br />

rakyat.<br />

4. Untuk mewujudkan keadilan dan mencegah disintegrasi bangsa, maka<br />

Pernerintah perlu segera melaksanakan Undang-Undang No.22/1999<br />

tentang Otonomi Daerah dan Undang-Undang No.25/1999 tentang<br />

Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah secara adil dan proporsional.<br />

Di samping itu, perlu dilakukan penyempurnaan peraturan perundangundangan<br />

yang menyangkut pertanahan dan HPH yang tidak sejalan<br />

dengan kepentingan rakyat banyak.<br />

5. Pernbangunan pertanian hendaknya didasarkan pada pemberdayaan<br />

petani. Khusus berkaitan dengan upaya pemenuhan kebutuhan stock<br />

pangan nasional, maka pemerintah harus secara sungguh-sungguh<br />

meningkatkan kemampuan produksi dan penghasilan petani, serta

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!