03.05.2013 Views

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Keputusan Congres <strong>Muhammadiyah</strong> XIX (1930) 11<br />

111. Cabang-Cabang ‘Aisyiyah harus mengadakan pengajian buat orang tua dan muda.<br />

112. Usaha supaya sekalian murid <strong>Muhammadiyah</strong> isteri dapat didikan dari Siswapraya.<br />

Pekerjaan Siswapraya<br />

Menurut pengajaran Islam, orang itu mempunyai hidup tiga rupa: hidup jasmani,<br />

akal, dan rohani. Ketiga ini mesti mendapat didikan: didikan hidup jasmani dengan<br />

gerak badan, hidup pikiran dengan pengetahuan dan hidup rohani dengan agama<br />

Islam.<br />

Dalam sekolah umumnya hanyalah pikiran yang mendapat didikan dengan<br />

sepenuh-penuhnya dan didikan lainnya kurang atau tidak ada. Sebab itu tak ada<br />

kemajuan yang laras (harmonische ontwikkeling).<br />

Siswapraya mempunyai kewajiban menambah kekurangan dalam didikan itu dan<br />

lebih pula berkewajiban memberi didikan kepada anak yang tidak sekolah.<br />

Anak-anak Siswapraya<br />

Menurut keterangan di atas itu, anak Siswapraya ada tiga rupa:<br />

a. Yang telah mendapat didikan rokhani (Agama Islam) dan pengajaran umum,<br />

seperti anak sekolah <strong>Muhammadiyah</strong>.<br />

b. Yang mendapat pengajaran umum belaka tidak dengan Agama (sekolah<br />

Gouvernement dan Neutraal).<br />

c. Yang tidak dapat didikan sama sekali.<br />

Bagaimanakah memperoleh anak dan dari mana?<br />

Tuntunan anak-anak itu bukan pekerjaan Siswapraya, melainkan pekerjaan<br />

‘Aisyiyah dan <strong>Muhammadiyah</strong> Bg. Tabligh, sebab itu:<br />

a. Semua Muballigh atau Muballighah diwajibkan, tidak hanya memberi<br />

pengajaran Agama kepada orang tua saja, tetapi sedapat-dapat juga<br />

mengumpulkan anak-anak yang akan dipimpinnya.<br />

b. Supaya di sekolah Gouvernement atau lainnya yang umumnya pada hari<br />

Jum‘ah keluar jam 11.00 dimintakan idzin untuk mengajar agama di dalam<br />

sekolah itu juga mulai jam 11.00 – 12.00<br />

c. Menerangkan tujuan Siswapraya. Semua anak-anak yang dipimpin oleh<br />

<strong>Muhammadiyah</strong> disuruh menjadi lid (anggota) Siswapraya.<br />

d. Tiap-tiap sekolah <strong>Muhammadiyah</strong> diadakan adviseur (penasehat) atau<br />

pemimpin Siswapraya itu.<br />

Hal Organisasi<br />

Siswapraya itu mempunyai bestuur (pengurus) yang memimpin hal perkumpulan,<br />

dari pada anak-anak yang besar sendiri. Adapun pimpinan pengajaran dan lainlainnya<br />

dipegang oleh orang ‘Aisyiyah atau <strong>Muhammadiyah</strong>.<br />

Pada tempat yang cukup banyaknya lid, diadakan Cabang yang mempunyai bestuur<br />

sendiri, yang harus juga dipimpin oleh orang ‘Aisyiyah atau <strong>Muhammadiyah</strong>.<br />

Hal Pengajaran<br />

Siswapraya supaya dibagi menjadi empat klas, dan ditentukan leerplan untuk tiaptiap<br />

klas itu. Akan menaik klas itu harus diadakan ujian (examen). Kecuali pengajaran<br />

yang diajarkan pada klasnya sendiri-sendiri, pada hari Minggu atau Jum‘ah anakanak<br />

dikumpulkan menjadi satu, untuk mendapat pengajaran rupa-rupa, yang<br />

menuju kemajuan yang laras.<br />

Dan pengajarannya di tempat yang bersatu (bersama-sama yang tidak berklas) itu,<br />

ialah:<br />

a. Tidak memperbanyakkan teori, melainkan praktek.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!