03.05.2013 Views

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

388<br />

Seabad <strong>Perjuangan</strong> <strong>Muhammadiyah</strong>: Himpunan Keputusan Muktamar<br />

Lampiran 3-3 :<br />

STRATEGI DAKWAH DALAM ERA<br />

MASYARAKAT INDUSTRI DAN INFORMASI<br />

Makalah 1<br />

Ada segolongan dari umatku yang senantiasa tetap teguh memegang perintah Allah;<br />

tidak akan mencelakakan mereka orang-orang yang tidak mau menolongnya dan tidak<br />

menyetujuinya, hingga datang perintah Allah, sedang mereka tetap menang bagi manusia<br />

(hadits)<br />

Sisi strategi Muktamar <strong>Muhammadiyah</strong> ke-42 ini adalah ketepatan waktunya<br />

dengan persiapan bangsa Indonesia menyongsong era tinggal landas dan persiapan<br />

umat manusia memasuki abad ke-21. Tinggal landas dan abad ke-21 mungkin terdengar<br />

agak klise, tetapi sesungguhnya dua era tersebut memuat makna yang sangat serius.<br />

Antisipasi terhadap segala konsekuensi yang perlu dan yang bakal terjadi perlu dilakukan.<br />

Dalam bidang ekonomi, era tinggal landas itu berarti terjadinya pergeseran<br />

struktur masyarakat, dari masyarakat agraris pada masyarakat industri. Meskipun oleh<br />

para ahli, pergeseran itu tepatnya diperkirakan akan terjadi pada Pelita VII, tapi gerak ke<br />

arah itu telah kian nyata bagi kita semua. Dari sudut pandang sosiologi masyarakat<br />

industri memiliki karakteristiknya sendiri, khususnya dalam hal tata nilai hubungan<br />

sosial, cara produksi, kualitas manusia yang diperlukan, di samping adanya beberapa<br />

dilemma kemanusiaan seperti abtraksi, individuasi, sekularisasi, liberalisasi dan juga<br />

futuritas.<br />

Lebih jauh, dalam kualitas manusia, mesalnya menurut para ahli, masyarakat<br />

industri memerlukan orang-orang yang aktif dan memiliki akses informasi yang tinggi,<br />

terbuka terhadap perubahan, memandang tinggi pendidikan dan teknologi, mementingkan<br />

perencanaan, mengutamakan tanggungjawab pribadi, mengembangkan semangat efficacy,<br />

menghormati hak asasi dan semacamnya.<br />

Gejala umum perubahan masyarakat dalam era industri sebagaimana<br />

berlangsung di Indonesia dalam dua dasa warsa terakhir ialah, urbanisasi besar-besaran<br />

sehingga kota-kota menjadi padat sementara desa menjadi sepi. Kemudian meningkatnya<br />

pendidikan dengan semakin banyaknya berdiri universitas dan akademi yang berarti<br />

meningkatnya taraf kecerdasan manyarakat.<br />

Gejala itu menunjukkan bahwa berbeda dengan orang tua kita di masa lalu,<br />

manusia modern tidak lagi menyukai hidup di desa sebagai petani, satu rangsangan dari<br />

kehidupan kota yang menarik, selain mencari nafkah dan meniti karir, ialah adanya alatalat<br />

komunikasi massa, koran, radio, televisi, dan bioskop.<br />

Menyangkut kehidupan beragama, mitos yang berkembang ialah, masyarakat<br />

industri tidak lagi memerlukan agama. Agama menurut pendapat ini ialah tahap-tahap<br />

awal dari proses berfikir manusia yang masih hidup dalam era agraris. Kepercayaan<br />

kepada Tuhan dan pada hal yang gaib adalah akibat ketidakberdayaan manusia<br />

menghadapi kekuatan-kekuatan super natural, seperti terjadinya bencana alam, gempa<br />

bumi, banjir, dan lain-lainnya. Kemudian setelah tibanya era industri dan berkembangnya

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!