03.05.2013 Views

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Keputusan Muktamar <strong>Muhammadiyah</strong> ke-43 (19<strong>95</strong>) 437<br />

a. Dalam kehidupan politik, <strong>Muhammadiyah</strong> dituntut berposisi dan berperan<br />

secara tepat di antara tiga sika, yakni sikap masa bodoh dengan perubahan<br />

(a-politik), sikap yang terlalu menjaga kepentingan status-quo, dan sikap<br />

yang berlebihan dalam posisi dan peran yang tepat, yakni menjalankan high<br />

politics, dalam wujud memberikan kepedulian agar perubahan yang terjadi<br />

tetap dibimbing oleh akhlaqul karimah, membawa ke arah tujuan yang luhur,<br />

dan mengantarkan kepada kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan<br />

kondisi sebelumnya. <strong>Muhammadiyah</strong> dituntut secara sungguh-sungguh<br />

memelihara kemandirian dan kebebasan serta tidak dicampuri pihak-pihak<br />

luar yang merusak independensi Persyarikatan sebagaimana sikap dasar<br />

khittah <strong>Muhammadiyah</strong>. Dalam menghadapi tuntutan demokratisasi di tanah<br />

air, <strong>Muhammadiyah</strong> sesuai dengan khittahnya dituntut berperan aktif dalam<br />

upaya terus menegakkan semangat dan implementasi demokrasi di Indonesia<br />

bersama-sama dengan ABRI dan kekuatan-kekuatan orde baru lainnya dalam<br />

suatu kemitraan yang harmonis. Dengan cara seperti itulah, maka di masa<br />

mendatang umat Islam, termasuk di dalamnya <strong>Muhammadiyah</strong>, diharapkan<br />

terus memperoleh peran politik dan kesempatan yang lebih efektif dan<br />

konstruktif dalam proses pembangunan nasional dan penciptaan<br />

perdamaian dunia.<br />

b. Dalam aspek ekonomi. Umat Islam pada umumnya dan <strong>Muhammadiyah</strong><br />

pada khususnya dituntut untuk ikut aktif memecahkan masalah kemiskinan,<br />

kesenjangan social, dan terciptanya keadilan ekonomi bagi kepentingan hajat<br />

hidup orang banyak. <strong>Muhammadiyah</strong> bersama kekuatan umat Islam lainnya<br />

perlu memelihara ketahanan dari kemungkinan dampak negatif liberalisasi<br />

ekonomi dunia dlam proses globalisasi dan era perdagangan APEC. Hal<br />

yang lebih aktif lagi, umat Islam termasuk di dalamnya <strong>Muhammadiyah</strong><br />

dituntut untuk tampil sebagai pelaku kekuatan ekonomi mandiri, sehingga<br />

di masa depan mampu bersaing dengan kekuatan ekonomi mandiri, sehingga<br />

di masa depan mampu bersaing dengan kekuatan lain dalam upaya<br />

membangun kehidupan yang lebih baik.<br />

c. Dalam kehidupan social budaya, umat Islam sebagai mayoritas dan<br />

<strong>Muhammadiyah</strong> pada khususnya dituntut untuk menamp;ilkan budaya<br />

tandingan yang konstruktif, yang menjadi contoh (uswah hasanah) dalam<br />

bersikap dan berperilaku serta tegknya nilai-nilai luhur dalam bangunan<br />

masyarakat berbudaya sesuai dengan bilai-nilai Islam dan kepribadian<br />

bangsa yang luhur.<br />

D. PERMASALAHAN MUHAMMADIYAH<br />

<strong>Muhammadiyah</strong> telah menunjukkan prestasi dan peranan yang cukup besar<br />

dalam pembaharuan kehidupan umat Islam khususnya maupun dalam pembinaan<br />

kehidupan masyarakat Indonesia sehingga <strong>Muhammadiyah</strong> dipandang sebagai gerakan<br />

Islam modern dan pembaharuan yang terbesar di dunia. Keberhasilan <strong>Muhammadiyah</strong><br />

antara lain dalam pembahruan pendidikan Islam dengan mengembalikan para sumbernya<br />

yang aseli yakni Al-Quran dan Sunnah dengan mengembangkan ijtihad, sikap dan<br />

pemikiran yang apresiatif terhadap kemajuan modernisasi pendidikan, modernisasi<br />

gerakan Islam melalui pengembangan manajemen dan organisasi modern, dan dalam<br />

meningkatkan kualitas hidup umat dan masyarakat melalui gerakan amal usahanya di

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!