03.05.2013 Views

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Keputusan Muktamar <strong>Muhammadiyah</strong> ke-37 (1969) 197<br />

III. Pelimpahan wewenang:<br />

1. Disetujui adanya prinsip pelimpahan wewenang dari Pimpinan Pusat kepada<br />

Pimpinan Wilayah.<br />

2. Pelimpahan wewenang tersebut terdiri dari:<br />

a. Penerimaan permintaan menjadi anggota oleh Pimpinan Pusat<br />

dilimpahkan kepada Pimpinan Wilayah termasuk juga pemberian kartu<br />

tanda anggota.<br />

Catatan:<br />

(1) Nomor Buku Anggota akan diatur oleh Pimpinan Pusat.<br />

(2) Permintaan menjadi anggota melewati Ranting dengan<br />

pertimbangan Pimpinan Cabang setempat.<br />

b. Penetapan Cabang dan Ranting sebagaimana dimaksud pasal 7 Anggaran<br />

Dasar dilimpahkan kepada Pimpinan Wilayah, dengan memperhatikan<br />

pertimbangan Pimpinan Daerah yang bersangkutan.<br />

Catatan:<br />

Pimpinan Pusat membuat pedoman tentang penetapan Cabang dan<br />

Ranting.<br />

IV. Tentang Organisasi Otonom:<br />

(1) Tentang Organisasi Otonom, tetap diatur menurut Anggaran Dasar pasal 14<br />

lama atau pasal 15 baru.<br />

(2) Diadakan penertiban tentang pelaksanaan pasal 14 Anggaran Dasar lama<br />

(pasal 15 baru) tersebut (termasuk pasal-pasal yang bersangkutan) sesuai<br />

dengan keputusan Sidang Tanwir tahun 1967 dan Sidang Tanwir bulan April<br />

tahun 1968.<br />

Lampiran 4<br />

* * *<br />

K A D E R I S A S I<br />

Muktamar menegaskan perlunya peninjauan kembali dan menyempurnakan<br />

pembinaan kader sebagai salah satu amal Persyarikatan, baik dalam pendidikan formal,<br />

upgrading, training dan pendidikan informal. Untuk itu Muktamar berpendapat:<br />

1. Perlu pengintegrasian semua badan/biro yang mempunyai tugas pembinaan kader<br />

dalam <strong>Muhammadiyah</strong> untuk menjamin adanya program, methode dan system yang<br />

seragam, menjamin kontuinitasnya dan menggarap follow-upnya. Muktamar<br />

memberikan dan menyarankan agar badan tersebut dinamakan Badan Pendidikan<br />

Kader.<br />

2. Sekolah-sekolah kader yang sekarang ada (Mu‘allimin/Mu‘allimat) hendaknya terus<br />

dilangsungkan penyelenggaraannya, dengan menyempurnakan kurikulumnya dan<br />

tenaga pengajarnya, agar dapat dicapai maksud pembentukannya. Sekolah-sekolah<br />

<strong>Muhammadiyah</strong> yang lain hendaknya diintensifkan pula untuk pembinaan caloncalon<br />

kader untuk <strong>Muhammadiyah</strong>.<br />

3. <strong>Muhammadiyah</strong> perlu membangun Darul Arqam sebagai pusat latihan, upgrading<br />

dan training tingkat nasional/regional. Darul Arqam dibangun di tempat kedudukan<br />

Badan Pendidikan Kader pusat dan ditempa-tempat lain yang ditetapkan oleh BPK<br />

Pusat bersama-sama Pimpinan Wilayah yang bersangkutan.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!