03.05.2013 Views

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Lampiran 3.2.<br />

Keputusan Muktamar <strong>Muhammadiyah</strong> ke-42 (1990) 371<br />

PENINGKATAN KUALITAS PIMPINAN MUHAMMADIYAH<br />

BAB I<br />

DASAR PEMIKIRAN<br />

I<br />

Secara empiris (menurut realitas) <strong>Muhammadiyah</strong> sejak awal didirikannya hingga<br />

dewasa ini telah mampu menunjukkan kepribadiannya yang kokoh sebagai gerakan<br />

Islam yang berlandaskan kepada Al-Quran dan As-Sunnah.<br />

Terbentang dengan jelas adanya proses gerak perjuangan yang kontinyu dari<br />

periode ke periode berikutnya yang mencerminkan penampilan dalam kedua dimensi<br />

sekaligus, yaitu dimensi pemikiran dan dimensi amaliah. Adanya kontinyuitas ini, yang<br />

sekaligus menunjukkan kuatnya sikap istiqomah para pimpinan <strong>Muhammadiyah</strong><br />

merupakan bukti dan makna historis, bahwa prestasi kongkret <strong>Muhammadiyah</strong> selama<br />

ini menunjukkan adanya kaitan (relevansi) gerakannya dengan realitas dan tingkat<br />

peradaban masyarakat yang majemuk dari berbagai seginya.<br />

Tingkat kemajemukan (pluralitas) masyarakat yang merupakan kenyataan social,<br />

menjadikan <strong>Muhammadiyah</strong> memilih model gerakannya secara cultural keagamaan<br />

dengan menjadikan Islam yang bersumber kepada Al-Quran dan As-Sunnah sebagai<br />

sumber inspirasi, motivasi, misi, dan arah tujuan gerakannya, untuk dijabarkan ke dalam<br />

konsep-konsep pemikiran tentang Islam dan realitas sosio-kultural melalui penekanan<br />

dan pengutamaan gerakan-gerakan amal yang memenuhi tuntutan kebutuhan<br />

masyarakat.<br />

Suatu gerakan kultural jelas lebih sesuai dengan makna kemanusiaan yang<br />

memandang dan menempatkan manusia sesuai dengan fitrahnyaa. Karena sasaran<br />

gerakan Islam, dakwah dan amar ma’ruf <strong>Muhammadiyah</strong> ditujukan kepada manusia,<br />

baik secara perorangan maupun secara sosial, maka <strong>Muhammadiyah</strong> selama ini selalu<br />

mengutamakan pada orientasi proses. Proses dapat dirumuskan sebagai dimensi<br />

manusiawi dari perilaku dasar organisasi untuk mencapai tujuannya.<br />

Pilihan <strong>Muhammadiyah</strong> tentang model gerakannya seperti di atas yang telah<br />

dijadikan sebagai decision formil <strong>Muhammadiyah</strong> sejak KH Ahmad Dahlan sampai<br />

dengan para pelanjutnya, bukanlah tanpa alasan. Hal ini dapat kita amati dari usia<br />

<strong>Muhammadiyah</strong> sepanjang 80 tahun dengan 41 kali muktamar yang berarti 41 kali ganti<br />

periode. Suatu proses panjang dari sebuah gerakan cultural keagamaan <strong>Muhammadiyah</strong><br />

yang ternyata selama masa itu tidak pernah ada perubahan mendasar dari<br />

<strong>Muhammadiyah</strong> mengenai model gerakannya, menunjukkan fakta dan makna histories,<br />

bahwa model yang dipilihnya adalah sesuai dengan kesadarannya yang mendalam<br />

terhadap realitas masyarakat Indonesia dan sesuai fitrah manusia serta sejalan dengan<br />

tuntunan Allah SWT di dalam Al-Quran seperti tersebut di dalam surat Ali Imran ayat<br />

159:<br />

“Maka disebabkan dari rahmat Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap<br />

mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka<br />

menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!