03.05.2013 Views

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Keputusan Muktamar <strong>Muhammadiyah</strong> ke-42 (1990) 345<br />

c. Menyederhanakan struktur-struktur organisasi seperti badan dan<br />

lembaga yang dipandang overlapping seperti antara Majelis Pustaka<br />

dengan Pusat Informasi dan Dokumentasi, Lembaga Dakwah Khusus<br />

dengan Pusat Pengembangan masyarakat, dan sejenisnya dengan jalan<br />

mengintegrasikan serta perlu menghindari penambahan struktur yang<br />

tidak terlalu mendesak untuk dibentuk.<br />

8. Meningkatkan fungsi Organisasi Otonom (‘Aisyiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah,<br />

Pemuda <strong>Muhammadiyah</strong>, Ikatan Mahasiswa <strong>Muhammadiyah</strong>, Ikatan Pelajar<br />

<strong>Muhammadiyah</strong>, dan Tapak Suci Putera <strong>Muhammadiyah</strong>) sebagai aktor<br />

pengembangan, efektivitas dan efisiensi, dinamika, dan kaderisasi yang<br />

terintegrasi dan mendapat tempat pengembangan yang terarah dan terencana<br />

oleh Pimpinan Persyarikatan sebagaimana ditegaskan dalam Qaidah<br />

Organisasi Otonom <strong>Muhammadiyah</strong>.<br />

9. Mengintensifkan penggalian dana dari berbagai sumber termasuk dari iuran<br />

anggota dan potensi yang dimiliki Persyarikatan dan Amal Usaha, serta<br />

mengembangkan sistem pengelolaan dan pendayagunaan keuangan<br />

berdasar prinsip manajemen keuangan sehingga dapat mendukung secara<br />

sehat pelaksanaan program dan kegiatan. Dalam pendayagunaan keuangan<br />

organaisasi perlu diperhatikan majelis, badan, lembaga, termasuk ortom,<br />

yang tidak memiliki Amal Usaha dan sumber dana.<br />

10. Mefungsikan Badan Pengawas Keuangan sebagaimana telah dibentuk di<br />

lingkungan Persyarikatan sehingga pendayagunaan keuangan organisasi<br />

dapat dikontrol secara efektif dan efisien.<br />

11. Memperluas bidang gerak <strong>Muhammadiyah</strong> di dalam seluruh sektor<br />

kehidupan agar dapat berpartisipasi dalam segala lapangan kehidupan<br />

masyarakat modern.<br />

B. Kaderisasi dan Pembinaan AMM<br />

1. Meningkatkan semangat kerja profesional di kalangan generasi muda untuk<br />

mengantisipasi kecenderungan profesionalisme di masa depan.<br />

2. Melaksanakan program kaderisasi secara menyeluruh berdasarkan konsep<br />

Sistem Perkaderan <strong>Muhammadiyah</strong> dan Pedoman Pelaksanaan Perkaderan<br />

<strong>Muhammadiyah</strong> yang telah disusun pada periode 1990-19<strong>95</strong> di bawah<br />

tanggungjawab dan koordinasi BPK di tingkat Pusat, Wilayah, dan Daerah<br />

sebagaimana diatur oleh Qaidah Badan Pendidikan Kader <strong>Muhammadiyah</strong><br />

sebagai upaya terarah dan berkesinambungan dalam mengembangkan Kader<br />

<strong>Muhammadiyah</strong> sebagai Kader Persyarikatan, Kader Umat, dan Kader Bangsa.<br />

3. Meningkatkan kesamaan wawasan anggota pimpinan Persyarikatan tentang<br />

masalah pemikiran internal <strong>Muhammadiyah</strong> melalui Pengajian Ramadhan<br />

dan forum sejenis lainnya.<br />

4. Mengembangkan pengkajian masalah kaderisasi terutama yang berkaitan<br />

dengan pengembangan sumberdaya dan pimpinan dan melakukan langkahlangkah<br />

terporgram yang bersifat terpadu sebagai tindaklanjutnya.<br />

5. Meningkatkan pengelolaan dan pengembangan Sekolah-sekolah Kader<br />

seperti Madrasah Mu‘allimin/Mu‘allimat, Pondok Hajjah Nuriyah Sobron,<br />

Pondok-pondok Pesantren Darul Arqam (Garut, Gombara, Sipirok, Paciran,<br />

dan lain-lain) yang lebih berkualitas dan diproyeksikan bagi pengadaan<br />

kader-kader ulama <strong>Muhammadiyah</strong>.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!