03.05.2013 Views

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

404<br />

Seabad <strong>Perjuangan</strong> <strong>Muhammadiyah</strong>: Himpunan Keputusan Muktamar<br />

BAB II<br />

LANDASAN HUKUM FORMAL (UUD 45) TENTANG<br />

PENANGGULANGAN KAUM DHU‘AFA<br />

Dalam Pembukaan UUD 45 dikemukakan dengan tegas cita-cita rakyat Indonesia<br />

mengenai negara Indonesia, yang dengan kata-kata “Negara Indonesia, yang merdeka,<br />

bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Itulah maksud rakyat Indonesia untuk membentuk<br />

negara guna mencapai lima hal: merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Untuk<br />

mendapatkan tujuan itu kita telah mempergunakan waktu hampir 45 tahun, sedang<br />

untuk mencapai Indonesia yang adil kita masih memerlukan waktu paling kurang 25 –<br />

30 tahun lagi.<br />

Dengan proklamasi 17 Agustus 1945 Indonesia yang merdeka telah kita rebut<br />

dari penjajahan Belanda dan Jepang. Kita menganut ajaran: “… jika pemerintahan baru<br />

sanggup mempertahankan undang-undang dasar baru dengan cara yang efektif, maka<br />

pemerintahan itu dan undang-undang dasar itu adalah menurut hukum internasional,<br />

pemerintahan yang sah dan undang-undang dasar yang berlaku bagi negara itu. Oleh<br />

karena itu UUD 1945 dalam periode 1945-1949 menurut kita adalah UUD Republik<br />

Indonesia yang merdeka.<br />

Dengan selesainya peristiwa-peristiwa Darul Islam di Jawa Barat, gerakan<br />

pemisahan diri dari Republik Indonesia Maluku, Darul Islam di Sulawesi Selatan,<br />

pemberontakan Aceh, pemberontakan PRRI di Sumatera dan Sulawesi Utara dan<br />

terintegrasinya Irian Barat ke Ibu Pertiwi, Republik Indonesia yang bersatu sebagai yang<br />

dicita-citakan oleh Bapak-bapak Kemerdekaan kita dalam Panitia Penyelidik dan Panitia<br />

Persiapan Kemerdekaan Indonesia telah tercapai.<br />

Dengan pengakuan kedaulatan negara kita oleh negara-negara Arab pada tahun<br />

1947 dan oleh Belanda pada 27 Desember 1949, kemudian oleh sebagian besar negaranegara<br />

lain setelah itu, Indonesia yang berdaulat telah diakui hampir semua negaranegara<br />

berdaulat di muka bumi ini.<br />

Ketiga-tiga pembangunan nasional yang berintikan politik, yaitu mengenai<br />

Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berdaulat, telah kita capai dalam kurun waktu<br />

1945 – 1947 di bawah kepresidenan Ir. Soekarno.<br />

Dalam usaha pembangunan nasional yang berintikan ekonomi dari hasil<br />

kepresidenan Jenderal Soeharto dalam kurun waktu 1967 – 1993, insya Allah cita-cita<br />

rakyat Indonesia mengenai Indonesia yang makmur telah ditetapkan landasan dan asasasasnya.<br />

Menurut data yang ada sejak 1976 sampai 1987 jumlah dan prosentase penduduk<br />

miskin semakin mengecil (berkurang). Distribusi pendapatan menurut kriteria Bank Dunia<br />

semakin baik, ketimpangan semakin berkurang. Bahkan menurut statistik Food and<br />

Agricultural Organization (FAO), pertumbuhan Indonesia dalam per kapita produksi<br />

padi-padian antara 1974/5 dan 1984/5 adalah tertinggi kedua di Asia sesudah Burma<br />

(Myanmar). Dalam bulan Nopember 1985, Presiden Soeharto telah diundang untuk<br />

berbicara di depan Konperensi 40 tahun Peringatan FAO di Roma sebagai wakil negaranegara<br />

berkembang. Undangan itu adalah pengakuan hasil-hasil Indonesia yang<br />

monumental di bidang pertanian.<br />

Pada waktu ini pakar-pakar sedang mempersiapkan pola umum pembangunan<br />

jangka panjang yang meliputi waktu 25 tahun mendatang. Dalam salah satu pertemuanpertemuan<br />

itu , saya mengusulkan: “Jika cita-cita rakyat Indonesia mengenai negara<br />

Indonesia yang telah dikemukakan oleh Pembukaan UUD 1945 itu tetap menjadi pegangan<br />

dan pedoman kita, maka cita-cita negara Indonesia yang adil, tidak dapat tidak harus

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!