03.05.2013 Views

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

10<br />

Seabad <strong>Perjuangan</strong> <strong>Muhammadiyah</strong>: Himpunan Keputusan Muktamar<br />

91. Berdaya upaya kas Masjid boleh digunakan untuk keperluan Agama Islam.<br />

92. Meminta cabutnya reglement (peraturan) yang mengharuskan diperiksanya bakal<br />

temanten.<br />

93. Meminta perkawinan dilapangkan, jangan dihubungkan dengan tanggungan<br />

Negeri.<br />

94. Meminta peperiksaan mayit jangan dilambatkan.<br />

<strong>95</strong>. ‘Aisyiyah mengadakan Fonds sendiri, untuk memberi pertolongan kepada anakanak<br />

bakal murid Kweekschool <strong>Muhammadiyah</strong> dan sekolahan-sekolahan yang<br />

perlu yang kekurangan beaya.<br />

96. ‘Aisyiyah supaya mengadakan kursus bahasa Jawa, Melayu dan ilmu Guru. *)<br />

97. Hoofdbestuur ‘Aisyiyah membuat peperiksaan (tournee) pada Cabang-Cabang<br />

‘Aisyiyah, setahun sekali.<br />

98. Semua ‘Aisyiyah mengadakan perkumpulan Siswo Utomo, seperti yang telah lama<br />

diadakan oleh Hoofdbestuur ‘Aisyiyah. **)<br />

99. Mengadakan Syarikat Ibu yang membicarakan dan mengurus pendidikan anak<br />

tentang tabi‘at dan kesehatan.<br />

100. Tidak ada halangan, Pengurus Besar, Cabang, dan Gerombolan, mengadakan rumah<br />

pondokan (internaat), buat anak-anak perempuan, jika tak menghalangi pekerjaan<br />

dienst (dinas).<br />

101. ‘Aisyiyah umum jikalau hendak mencari derma, jangan sampai mengadakan<br />

penjualan di dalam persidangan yang besar. Akan tetapi kalau memang sangat perlu<br />

mencari uang, supaya mengadakan pasar derma, yang melulu guna mencari uang.<br />

102. ‘Aisyiyah umum memperhatikan cara mengurus mayit perempuan, supaya dapat<br />

diurus secara Islam dan mengadakan juga nasehat di mana orang kematian.<br />

103. ‘Aisyiyah umum mesti menjalankan caranya orang bekerja “mengawinkan” dan<br />

“menyunatkan”, menurut sepanjang tuntunan Agama Islam dan mengadakan juga<br />

nasehat di mana orang “mengawinkan” dan “menyunatkan”. Keterangan cara<br />

mempunyai kerja itu menunggu putusan Majlis Tarjih.<br />

104. Siswa Praya diberi pengajaran adat sopan (menurut keadaan tempat) dan bahasa<br />

yang halus.<br />

105. Siswa Praya diberi pelajaran tentang memelihara orang sakit dan orang yang<br />

mendapat luka (verbandleer).<br />

106. Siswa Praya diberi pengajaran hal ke-‘Aisyiyah-an dan ilmu pendidikan, begitu<br />

pula diajar caranya berbakti kepada orang tuanya.<br />

107. Pengurus Besar ‘Aisyiyah menjalankan tournee ke tanah seberang: Sumatera, Borneo,<br />

Celebes dan pulau-pulaunya; dengan membuat propaganda di negeri-negeri yang<br />

kejalanan diwaktu tournee, bersama-sama Pengurus Besar atau sendiri. Dan<br />

hendaknyalah mengajak Cabang-Cabang ‘Aisyiyah yang ada pinggir laut<br />

(pelabuhan) menurut jurusannya.<br />

108. Perkara perusahaan kita, diperbaiki urusan harga barang, ongkos dan kerajinannya,<br />

jangan hanya mencari keuntungan yang banyak saja; agar supaya dengan segera<br />

dapat tercapai asas persatuan kita itu.<br />

109. Kaum ‘Aisyiyah yang melawat kematian (layat, Jw.) hendaklah memakai pakaian<br />

yang kusut.<br />

110. Ikhtiar memperbaiki kaum Muslimin, terutama Muhammadiyyin, jangan sampai<br />

mengawinkan anaknya yang belum dewasa dan pantas; dengan jalan memberi<br />

nasehat.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!