03.05.2013 Views

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Keputusan Muktamar <strong>Muhammadiyah</strong> ke-42 (1990) 323<br />

Badan, dan Lembaga), yang senantiasa mengalami perkembangan,<br />

hendaknya dalam pembentukan dan pembinaannya senantiasa<br />

memelihara keutuhan terpadu (integrative) Persyarikatan.<br />

b. Agar organisasi otonom menfungsikan kembali hubungannya dengan<br />

Persyarikatan sesuai dengan qa‘idah yang berlaku, dan selalu<br />

memelihara fungsi tersebut dalam memberikan pengarahan dan<br />

petunjuk teknis.<br />

c. Agar setiap tingkat pimpinan menghidupkan fungsi pengendalian/<br />

pengawasan melekat yang terkait dengan tanggungjawab pada diri<br />

tiap pimpinan. Di samping perlu diintensifkannya pengawasan<br />

fungsionil dari Badan Pengawas Persyarikatan.<br />

B. Mengamanatkan kepada Pimpinan Pusat <strong>Muhammadiyah</strong> untuk:<br />

1. Menyusun penjelasan AD/ART, jika sasaran pengembangan organisasi<br />

berkaitan dengan butir-butir AD/ART seperti: ketentuan mengenai<br />

Muktamar, Tanwir, Majelis, Badan, dan Organisasi Otonom.<br />

2. Menyusun Pedoman Organisasi dan Administrasi Persyarikatan dalam<br />

arti yang luas, yang antara lain meliputi: perencanaan, pelaksanaan,<br />

pengawasan, evaluasi, dan pembuatan laporan.<br />

3. Menyosialisasikan Pedoman Organisasi dan Administrasi secara luas ke<br />

semua jajaran di lingkungan <strong>Muhammadiyah</strong>.<br />

4. Menyusun peraturan tentang rangkap jabatan dalam Persyarikatan<br />

termasuk Majelis, Badan, Organisasi Otonom, dan amal usaha<br />

<strong>Muhammadiyah</strong>.<br />

V. PENINGKATAN PENYANTUNAN KAUM DHU‘AFA’<br />

Menerima prasaran Pimpinan Pusat tentang Peningkatan Penyantunan kaum<br />

Dhu‘afa’ (lihat lampiran), dengn penyempurnaan sebagai berikut:<br />

A. Mengubah judul yang semula berbunyi: “Peningkatan dan Penyantunan Kaum<br />

Dhu`afa’” menjadi “Peningkatan Penyantunan Kaum Dhu`afa’”.<br />

B. Dasar-dasar Naqliyah. Penyantunan kaum dhu‘afa mempunyai dasar-dasar<br />

naqliyah, antara lain:<br />

1. Tersebut dalam al-Quran antara lain dalam surat: al-Anbiya: 107; al-<br />

Baqarah: 177 dan 261; Ali-Imron: 92; an-Nisa: 75 dan 144: at-Taubah: 103;<br />

Saba’: 39; Shaf: 10, 11, dan 12; dan al-Ma‘un: 1 s.d. 7.<br />

2. Tersebut dalam Hadits antara lain yang diriwayatkan oleh Muslim dari<br />

Abu Hurairah, Turmudzi dan Abi Yahya, Bukhari dan Muslim, Abusy-<br />

Syaikh dari Ibnu Abbas, Atth-Thabarani, dan Abu Dawud.<br />

C. Dalam menyusun petunjuk operasional agar memperhatikan antara lain:<br />

1. Program Kerja <strong>Muhammadiyah</strong> Nomor 8 ayat 5 s.d. 8 <strong>Tahun</strong> 1978.<br />

2. Surat Keputusan Pimpinan Pusat <strong>Muhammadiyah</strong> Nomor 2/1979.<br />

3. Juklak Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Nomor J.4/039/1979.<br />

4. Juklak Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Nomor J.3/118/1980.<br />

D. Sumber dana penyantunan dhu‘afa antara lain meliputi:<br />

1. Zakat Amwal<br />

2. Infaq, Shadaqah, Wakaf, Hibah, dan lain-lain.<br />

3. Sumbangan siswa, mahasiswa, karyawan, yang dikelola melalui amal<br />

usaha Persyarikatan.<br />

4. Sumber-sumber lain yang halal dan tidak mengikat.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!