03.05.2013 Views

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

390<br />

Seabad <strong>Perjuangan</strong> <strong>Muhammadiyah</strong>: Himpunan Keputusan Muktamar<br />

dan kelemahan manusia sendiri, satu saat manusia mungkin lupa pada Tuhannya,<br />

namun satu saat dia akan merasakan kejenuhan mengejar duniawi yang tak ada<br />

batasnya. Ingat sabda Tuhan:<br />

“Wahai nafsu yang mutmainnah, kembalilah kepada Tuhanmu dalam keadaan ridha dan<br />

diridhai. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-Ku dan masuklah ke dalam sorga-KU”<br />

2. Meningkatnya kesejahteraan hidup sehingga orang mampu membeayai kebutuhan<br />

untuk beribadat. Banyak di antara orang desa, karena kesulitan biaya tan bisa<br />

melaksanakan agama, tetapi ketika sudah pindah ke kota-kota besar, beroleh<br />

pekerjaan dan rezeki justru mereka tertarik kepada agama. Di samping jasmani<br />

manusia membutuhkan pula kepuasan rohani atau Agama.<br />

3. Berkat kemampuan umat dan para pemimpin agama sendiri beradaptasi dengan<br />

perubahan masyarakat dan menjawab tantngan. Hal ini yang menimbulkan gerakangerakan<br />

pembaruan yang membuat agama tetap eksis menghadapi perubahan.<br />

4. Khusus di Indonesia, kesemarakan agama ditunjang oleh program pembangunan<br />

yang bertujuan membangun manusia seutuhnya dan adanya kebebasan<br />

menjalankan agama.<br />

Dalam kaitan pembicraan kita saat ini, perhatian kita tertuju pada upaya umat<br />

dan pemimpin agama melakukan pembaruan dan penyesuaian terhadap perubahan<br />

keadaan, karena tanpa adanya pembaruan niscaya agama akan ditinggalkan umatnya.<br />

Hampir dalam setiap agama, baik agama samawi, Islam, Kristen dan Yahudi,<br />

begitupun agama-agama Hindu, Budha, Shinto dan lain-lain, muncul gerakan pembaruan<br />

yang melakukan penyesuaian ataupun penafsiran ulang agamanya sesuai dengan<br />

perkembangan zaman. Di samping agama tak pernah absen menyampaikan pesan-pesan<br />

keagamaan, memecahkan berbagai persoalan umat manusia di zaman modern.<br />

Demikianlah kita menyaksikan munculnya tokoh-tokoh pemimpin dan cendekiawan<br />

berbagai agama melalui media dan forum ilmiah, pada tingkat nasional maupun<br />

internasional, membahas berbagai masalah yang dihadapi umat manusia di saman<br />

modern seperti masalah perdamaian, lingkungan hidup, kependudukan, penyakit Aids<br />

dan sebagainya. Pada tingkat nasional cendekiawan dan pemuka agama melibatkan diri<br />

dan memperdengarkan suaranya mengenai isu pembangunan, politik, sosial, kebudayaan<br />

dan lain-lain.<br />

Bersamaan dengan itu, umat beragama pun tak melupakan nilai sucinya<br />

menyiarkan agama dan menambah penganut baru, yang ditujukan pada seluruh umat<br />

manusia. Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan komunikasi, penyiaran agama<br />

pada waktu ini tidak dilakukan secara tradisional dan amtiran, tapi cara professional,<br />

terencana, menggunakan media canggih, kerjasama internasionaldan dana milyaran dolar.<br />

Sejauh yang kita saksikan di Indonesia, penyiaran agama yang professional itu<br />

dilakukan oleh pihak Kristen dan Katholik. Dalam masa duapuluh tahun selama<br />

pemerintahan Orde Baru, kita menyaksikan perkembangan kedua agama iytu secara luar<br />

biasa dengan meningkatkan prosentase umat Kristen, dan banyaknya berdiri gereja,<br />

sekolah-sekolah sampai ke desa-desa.<br />

Sebagaimana diketahui, daya tarik Kristen bukanlah pada ajaran dan kitab<br />

sucinya, tetapi melalui pelayanan masyarakat berupa pemberian makanan dan pakaian<br />

pada kaum dhuafa, santunan terhadap anak-anak yatim, kaum jompo, korban bencana<br />

alam dan sebagainya.<br />

Perkembangan Kristenisasi seperti yang kita saksikan itu, sesungguhnya<br />

ditunjang oleh penguasaan informasi. Sebagai dimaklumi informasi sangat besar sekali

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!