03.05.2013 Views

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

424<br />

Seabad <strong>Perjuangan</strong> <strong>Muhammadiyah</strong>: Himpunan Keputusan Muktamar<br />

3. Mengusulkan atau mengimbau kepada pemerintah c.q. Departemen<br />

Penerangan R.I. agar mengontrol, meninjau ulang, bahkan menghapus<br />

program-program acara tayangan televisi baik TVRI maupun televisi swasta,<br />

yang menampilkan dan/atau membawa muatan-muatan kekerasan/<br />

sadisme, eksploitasi seks, hidup bebas, dan acara-acara sejenis yang bertent<br />

angan dan tidak selaras dengan nilai-nilai agama dan falsafah Pancasila.<br />

4. <strong>Muhammadiyah</strong> mengharapkan pemerintah untuk mewaspadai dan<br />

melarang jaringan-jaringan asing yang merusak moral bangsa.<br />

D. KELUARGA SEJAHTERA<br />

1. Menegaskan kembali pendirian <strong>Muhammadiyah</strong> tentang program Keluarga<br />

Berencana (KB) sebagai berikut:<br />

a. Bahwa Program KB menurut <strong>Muhammadiyah</strong> adalah pengaturan jarak<br />

kelahiran, bukan pembatasan jumlah kelahiran (Birth Control).<br />

b. Bahwa norma Program KB adalah program keluarga Sakinah Sejahtera.<br />

c. Tetap mengharamkan kontrasepsi mantap (kontap) dengan cara<br />

vasektomi, tubektomi, Menstrual Regulation (MR) serta pengguguran.<br />

2. Menyerukan kepada pemerintah untuk mengontrol penjualan,<br />

pendistribusian, dan pemakaian alat-alat kontrasepsi, agar tidak disalahgunakan<br />

untuk perbuatan yang tidak sesuai dengan moral dan ajaran Islam.<br />

E. EKONOMI<br />

1. <strong>Muhammadiyah</strong> sangat prihatin terhadap kecenderungan demoralisasi<br />

di segenap lini yang telah menyebabkan ketidakmampuan banyak<br />

pemimpin dan sebagian anggota masyarakat untuk membedakan antara<br />

nilai-nilai kebaikan (alhasanah) dan nilai-nilai keburukan (assayyiah).<br />

Pada gilirannya demoralisasi ini telah melahirkan kolusi, korupsi,<br />

eksploitasi manusia atas manusia lain, kezaliman sosial ekonomi dan<br />

ketidakberdayaan lapisan kaum Dhu‘afa untuk membebaskan dirinya dari<br />

himpitan kemiskinan dan keterbelakangan.<br />

2. <strong>Muhammadiyah</strong> berpendapat bahwa segenap pihak terutama pemerintah<br />

sesegera mungkin menegakkan accountabilitas publik dan transparasi<br />

publik dalam rangka mewujudkan moralitas publik dan moralitas bangsa.<br />

3. Mengimbau kepada para pengusaha Indonesia untuk mendukung dan<br />

dapat melaksanakan imbauan pemerintah tentang pembagian saham<br />

kepada koperasi (sebesar 2,5%) sebagai salah satu cara pemerataan<br />

kesempatan berusaha dan pemerataan hasil-hasil pembangunan.<br />

4. Menyerukan kepada pemerintah untuk lebih menciptakan peluang dan<br />

mengembangkan program keterkaitan antara pengusaha-pengusaha besar,<br />

menengah dan kecil termasuk koperasi.<br />

5. Mendukung upaya pemerintah dan DPR yang sedang menggodok Rencana<br />

Undang-Undang Anti Monopoli dan Oligopoli, sehingga aset ekonomi tidak<br />

terkonstentrasi pada sekelompok kecil orang.<br />

6. Menyerukan kepada umat Islam untuk meningkatkan pengelolaan dan<br />

pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah sebagai salah satu cara<br />

meningkatkan kemampuan ekonomi umat.<br />

7. Bahwa penguasaan dan pemilikan atas tanah oleh lembaga-lembaga<br />

ekonomi modern dan pemanfaatan proyek-proyek pembangunan<br />

hendaknya sebesar-besarnya diperuntukkan bagi kepentingan rakyat.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!