08.12.2018 Views

Islam dan Kebebasan

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> negara<br />

Sekarang kita bergeser ke pertanyaan, mengapa hukum<br />

syariah saat ini memperlakukan kebebasan beragama berbeda<br />

dengan perintah Al Quran <strong>dan</strong> praktik sunah.<br />

Pertama, syariah tidak bersifat ilahiah. Ini adalah gagasan<br />

manusia. Sangatlah penting memahami hal ini. Umat muslim<br />

cenderung menyucikan syariah akibat kurangnya pengetahuan<br />

<strong>dan</strong> pemahaman. Tetapi, ketika intelektual Barat <strong>dan</strong> media<br />

mendiskusikan hal ini, terutama dalam konteks populasi<br />

muslim yang hidup di Barat, mereka berkewajiban menjelaskan<br />

bahwa hukum syariah adalah hukum yang didasarkan atas<br />

wahyu ilahiah, bukan ayat suci itu sendiri.<br />

Tidak juga keliru jika kemudian media Barat setidaknya<br />

menerima secara terbuka, jika tidak berlebih, asal mula <strong>Islam</strong><br />

adalah dari pemikiran Barat. Sebagaimana akademisi abad<br />

pertengahan, George Makdisi, menegaskan: ‘monoteisme<br />

agama kami adalah Judeo-Christian (Yahudi-Kristen), <strong>dan</strong><br />

budaya intelektual kami adalah Greco-Roman (Yunani-<br />

Romawi), yang saya yakin belum kita sadari adalah bagian<br />

penting dari budaya intelektual kita, sebutlah, Universitas <strong>dan</strong><br />

budaya ilmiah kita, yaitu Arabo-<strong>Islam</strong>ic (Arab-<strong>Islam</strong>)’. Kesadaran<br />

seperti ini sangat penting dalam mempromosikan toleransi<br />

<strong>dan</strong> perdamaian di negara Barat.<br />

Fikih untuk syariah dibangun dalam konteks khusus<br />

perkembangan awal kekaisaran muslim, <strong>dan</strong> dirancang sebagai<br />

serangkaian aturan sederhana yang memungkinkan muslim<br />

hidup sesuai ajaran <strong>Islam</strong>. Namun, di kemudian hari, hukum<br />

ini diangkat hingga ke level ilahiah, tanpa dipertanyakan atau<br />

diubah. Mereka yang memiliki kepentingan pribadi, uang, <strong>dan</strong><br />

politik, terus melanggengkan <strong>dan</strong> mendukung ide syariah<br />

ilahiah ini. Dikotomi yang memudahkan hal ini menjadi fakta<br />

bahwa <strong>Islam</strong> tidak membayangkan negara teritorial tertentu,<br />

apalagi negara bangsa, tetapi lebih ingin menciptakan<br />

komunitas lintas batas.<br />

95

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!