08.12.2018 Views

Islam dan Kebebasan

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>dan</strong> terbatas. Tentu saja kita belum tahu apakah harapan<br />

ini dapat terwujud atau tidak. Dalam konteks ini, beberapa<br />

komentator membandingkan antara Turki dengan negaranegara<br />

di Arab di Afrika Utara. Mereka berpendapat bahwa<br />

Turki berhasil berubah jauh lebih awal karena reformasi<br />

yang dilakukan oleh Mustafa Kemal Ataturk. Turki memang<br />

berubah dari negara diktator menjadi negara reformasi<br />

beberapa dasawarsa lalu, tepatnya pada tahun 1950,<br />

hampir tanpa kekerasan. Namun, pencapaian ini bukanlah<br />

karena upaya dari pemerintahan diktator monopartai<br />

beserta kebijakan <strong>dan</strong> reformasinya, tapi justru disebabkan<br />

oleh ketiga hal itu.<br />

Kebangkitan Turki (Turkish Spring) pada tahun 1950<br />

merupakan wujud penolakan terhadap banyak tatanan<br />

politik yang berasal dari era pemerintahan monopartai.<br />

Apa saja yang berubah di Turki pada tahun 1950 itu?<br />

Antara tahun 1925 <strong>dan</strong> 1950, Turki menerapkan sistem<br />

monopartai sehingga tidak ada ruang bagi partai politik<br />

oposisi <strong>dan</strong> pemilu yang bebas. Tidak ada persaingan<br />

politik. Pemerintah memilih diri mereka sendiri tanpa<br />

partisipasi nyata dari masyarakat. Di Turki tidak ada<br />

kebebasan beragama <strong>dan</strong> menggunakan hati nurani,<br />

kebebasan berpikir <strong>dan</strong> berekspresi, aturan hukum, <strong>dan</strong><br />

peradilan yang independen <strong>dan</strong> tidak memihak. Selain<br />

itu, tidak ada pula perlindungan yang efektif terhadap<br />

hak milik pribadi. Jelaslah bahwa pada masa itu, bahkan<br />

hingga saat ini, terdapat pengultusan tokoh pemimpin<br />

politik tertinggi.<br />

Turki menjadi subyek salah satu proses revolusi budaya<br />

tergaduh dalam sejarah. Alfabet diubah tanpa meminta<br />

persetujuan warga negara, negara menetapkan tata cara<br />

berpakaian dalam bermasyarakat, bahasa Kurdi dilarang,<br />

beberapa suku bangsa dipaksa mengakui diri sebagai<br />

orang Turki, bahkan beberapa musik tradisional Turki juga<br />

dilarang selama beberapa waktu. Sudah diduga, dalam<br />

masa kediktatoran monopartai ini, Turki tidak mampu<br />

30

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!