08.12.2018 Views

Islam dan Kebebasan

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dalam pemerintahan atau sebagai hakim (Darwish, 1998).<br />

Penafsiran tersebut dalam skala besar menginformasikan<br />

norma sosial budaya <strong>dan</strong> anggapan <strong>dan</strong> perilaku yang bersifat<br />

umum. Masalah ini rumit <strong>dan</strong> tidak dapat diatasi dengan<br />

satu bab, tetapi harus setidaknya ditandai agar diperhatikan<br />

dalam penelitian <strong>dan</strong> analisis lebih lanjut. Partisipasi ekonomi<br />

perempuan di kawasan TTAU tidak dapat ditingkatkan tanpa<br />

menentang norma sosial budaya yang dipanas-panasi oleh<br />

(<strong>dan</strong> yang mengobarkan) penafsiran agama.<br />

Kesimpulan<br />

Lingkup luas TTAU, yang terdiri dari kawasan yang sangat<br />

beragam <strong>dan</strong> situasi masing-masing negara, ciri-ciri<br />

demografis, <strong>dan</strong> perincian budaya, menyulitkan penarikan<br />

generalisasi. Namun, ada banyak ciri-ciri kawasan yang samasama<br />

dipakai oleh seluruh negara. Dua ciri utamanya adalah<br />

sifat patriarkat masyarakat <strong>dan</strong> penghalang yang sama yang<br />

membatasi partisipasi ekonomi perempuan.<br />

Meskipun contoh diskriminasi berbeda antara satu negara<br />

dengan negara lainnya, bentuknya masih dalam satu kategori<br />

yang diringkas di atas (lihat hlm 104-5).<br />

Serangkaian saran untuk kawasan ini hanya dapat digunakan<br />

sebagai kerangka umum mengingat sifatnya yang beragam.<br />

Namun, peningkatan kebebasan ekonomi <strong>dan</strong> pengurangan<br />

beban peraturan terkait bisnis akan dengan nyata memberikan<br />

lebih banyak peluang bagi perempuan menjadi sejahtera.<br />

Lebih lanjut, sudah dipahami bahwa otonomi perempuan<br />

yang lebih luas cenderung naik seiring dengan peningkatan<br />

kemakmuran secara umum. Bukanlah kebijakan khusus gender<br />

yang dibutuhkan, tetapi lingkungan kebebasan ekonomi yang<br />

lebih umum. Namun, suksesi kebijakan <strong>dan</strong> penerapannya<br />

harus sensitif dengan kebutuhan perempuan.<br />

Kesenjangan antara hasil pendidikan <strong>dan</strong> permintaan<br />

ketenagakerjaan pasar di TTAU harus dibahas. Lebih lanjut<br />

123

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!