Islam dan Kebebasan
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
ini, kepentingan dasar manusia adalah dapat menjalani hidup<br />
sesuai dengan tuntunan hati nurani mereka. Kepentingan ini<br />
terkait dengan kebebasan hati nurani. Apa pun keyakinannya,<br />
tiap individu memiliki keinginan terbesar untuk hidup sesuai<br />
dengan hati nuraninya. Jika ada pendapat yang menyatakan<br />
bahwa keinginan dasar manusia adalah mampu menjalani<br />
hidup sesuai dengan tuntunan hati nurani itu benar, maka<br />
yang kita perlukan adalah kebebasan negatif atau toleransi<br />
(Sahin: 2010).<br />
Di sisi lain, dunia bebas atau liberal yang berdasarkan<br />
interpretasi tertentu terhadap kebebasan positif, seperti<br />
otonomi liberal, menyatakan bahwa dunia ini tidak dapat<br />
mengakomodasi beberapa gaya hidup yang didasarkan pada<br />
pemahaman kebebasan positif yang berbeda (contohnya,<br />
beberapa gaya hidup religius). Dengan kata lain, konseptualisasi<br />
kebebasan ini menggunakan liberalisme sebagai doktrin etis<br />
<strong>dan</strong>, hasilnya, hanya dapat mengakomodir pemikiran etis yang<br />
sejalan dengan gaya hidup liberal tertentu. Karena itulah, tak<br />
dapat dipungkiri bahwa pemahaman ini bisa menimbulkan<br />
pertentangan terhadap beberapa agama. 3<br />
Bisakah <strong>Islam</strong> (sebagai agama) dipisahkan dari<br />
politik?<br />
Tanpa mengesampingkan agama <strong>dan</strong> hubungannya dengan<br />
domain publik, pertanyaan terpenting yang harus terjawab<br />
adalah apakah agama merupakan sebuah sistem etika,<br />
sistem politik, atau keduanya? Pada tataran teoritis, kita<br />
bisa berpendapat bahwa, jika agama hanyalah sistem etika<br />
yang mengajarkan cara hidup tertentu kepada pengikutnya,<br />
maka agama bisa hadir dalam dunia yang bebas atau liberal<br />
berdasarkan liberalisme politik. Namun jika agama berfungsi<br />
sebagai sistem etika sekaligus sistem politik yang menerapkan<br />
sistem etika melalui cara-cara politis, maka dunia bebas atau<br />
3 Contohnya, pendekatan terhadap kebebasan positif yang mengatur bahwa semua orang<br />
berhak menerima layanan pendidikan dari negara agar mereka memiliki peluang yang<br />
sama cenderung mengarah pada situasi yang membatasi kebebasan keluarga dalam<br />
mendidik anak-anak mereka.<br />
16