08.12.2018 Views

Islam dan Kebebasan

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

KATA PENGANTAR<br />

Sepanjang sejarah umat manusia, telah banyak pemuka agama,<br />

filsuf, cendekiawan, akademisi, tokoh masyarakat, <strong>dan</strong> orang<br />

biasa yang berusaha menciptakan dunia yang lebih baik<br />

sehingga masyarakat dapat tumbuh <strong>dan</strong> berkembang. Mereka<br />

melakukannya dengan berbagai cara, antara lain melalui agama,<br />

filsafat, tradisi, <strong>dan</strong> hukum. Pencegahan kezaliman, totaliterisme,<br />

ketidakadilan, <strong>dan</strong> penyalahgunaan hak asasi individu sering<br />

menjadi perhatian utama dalam beberapa ajaran agama <strong>dan</strong><br />

sebagian besar filsuf.<br />

Sepanjang sejarah umat <strong>Islam</strong>, hukum syariah telah menjadi<br />

kerangka kerja utama di sektor sosial, ekonomi, bahkan politik<br />

umat. Selama masa keemasan <strong>Islam</strong> (tahun 800 – 1200 Masehi),<br />

hukum syariah tampak selalu cocok dengan masyarakat yang<br />

bebas <strong>dan</strong> kondisi ini dirasakan oleh umat <strong>Islam</strong> pada masa itu.<br />

Kemunculan iklim intelektual yang pluralis, perkembangan<br />

mazhab di kalangan umat <strong>Islam</strong> (teologi <strong>dan</strong> hukum), prestasi<br />

keilmuan di bi<strong>dan</strong>g kimia, farmasi, pertanian, musik, puisi,<br />

filsafat, <strong>dan</strong> astronomi, sekaligus pertumbuhan perdagangan,<br />

berjalan seiring dengan interaksi umat <strong>Islam</strong> yang terbuka<br />

terhadap umat agama lain. Konteks yang sangat kokoh untuk<br />

mendorong <strong>dan</strong> melindungi hak-hak pribadi yang terkait dengan<br />

interaksi ekonomi umat <strong>Islam</strong> dengan tradisi lain yang telah ada<br />

sebelumnya memicu pertumbuhan entitas bisnis yang didukung<br />

dengan kuat <strong>dan</strong> sangat disegani.<br />

Prinsip hukum <strong>dan</strong> yuridis hukum <strong>Islam</strong> menghargai kebebasan<br />

<strong>dan</strong> hak individu (beserta tanggung jawab individu) di dalam<br />

masyarakat serta menghasilkan konteks yang tepat untuk<br />

menciptakan peradilan <strong>dan</strong> pembelaan yang independen<br />

terhadap hak-hak individu melalui pengadilan. <strong>Islam</strong> sangat<br />

mendukung kebebasan beraktivitas <strong>dan</strong>, pada prinsipnya, tidak<br />

mengenal batasan antar kelompok umat <strong>Islam</strong>. <strong>Islam</strong> memiliki<br />

kesamaan sifat dengan sistem agama <strong>dan</strong> hukum progresif<br />

lainnya di dunia <strong>dan</strong> <strong>Islam</strong> juga mendukung aktivitas bisnis <strong>dan</strong><br />

perdagangan dengan seluruh umat non-<strong>Islam</strong> lainnya.<br />

xiii

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!