08.12.2018 Views

Islam dan Kebebasan

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

erpartisipasi secara langsung dalam inisiasinya. Pembiayaan<br />

musyarakah sangat mirip dengan pembiayaan ekuitas swasta<br />

konvensional. Bay’ salam mirip dengan kontrak forward<br />

konvensional. Murabahah adalah biaya ditambah penjualan<br />

<strong>dan</strong> ijarah mirip dengan operasi leasing.<br />

Ada lima kontrak sederhana <strong>dan</strong> berbagai kombinasi yang<br />

digunakan oleh sebagian besar perangkat keuangan <strong>Islam</strong>.<br />

Kontrak yang berbeda ini pada dasar berbagai alat keuangan<br />

kompleks dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok:<br />

kontrak seperti hutang <strong>dan</strong> ekuitas.<br />

Mudharabah <strong>dan</strong> musyarakah dianggap sebagai instrumen<br />

bagi hasil <strong>dan</strong> untung rugi <strong>dan</strong> tidak menghasilkan hutang<br />

dalam arti bahwa pengguna keuangan tidak berkewajiban<br />

untuk membayar kembali jumlah total pembiayaan. Bay’ salam,<br />

murabahah <strong>dan</strong> ijarah dipan<strong>dan</strong>g sebagai pembiayaan seperti<br />

hutang karena pihak yang dibiayai memiliki hutang kepada<br />

pemodal yang harus membayar kembali seluruh jumlah<br />

nirlaba yang diterima. Jumlah pembiayaan <strong>dan</strong> penggantian<br />

didefinisikan di awal; ini adalah hutang dari sudut pan<strong>dan</strong>g<br />

pihak yang menerima pembiayaan.<br />

Seperti dicatat oleh Dar <strong>dan</strong> Presley (2000), skema pembagian<br />

untung rugi mendominasi literatur keuangan <strong>Islam</strong>. Skema ini,<br />

sesuai dengan namanya, adalah pengaturan kontrak antara dua<br />

pihak atau lebih yang memungkinkan mereka memobilisasi<br />

<strong>dan</strong>a untuk pembiayaan proyek <strong>dan</strong> membagikan keuntungan,<br />

serta kerugian yang dihasilkannya. Mereka mewakili interpretasi<br />

sebenarnya dari keuangan syariah. Jika larangan terhadap<br />

bunga adalah implikasi langsung dari visi ekonomi <strong>Islam</strong>, yang<br />

nampaknya merupakan justifikasi moral untuk pembentukan<br />

sistem perbankan <strong>dan</strong> keuangan yang berbeda dari yang<br />

konvensional, pendukung keuangan <strong>Islam</strong> telah membuat<br />

skema pembagian untung rugi ekspresi praktisnya.<br />

Dengan demikian, perbedaan antara keuangan <strong>Islam</strong> dengan<br />

keuangan konvensional bukan hanya masalah bunga yang<br />

dilarang atau investasi terlarang dalam industri haram.<br />

188

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!