08.12.2018 Views

Islam dan Kebebasan

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

teori serupa di Barat. Literatur politik <strong>Islam</strong> yang ada juga<br />

tidak memiliki konsep yang memadai. Di dalam literatur<br />

<strong>Islam</strong> tidak ada konsep yang serupa dengan konsep “negara<br />

terbatas”, “konstitusionalisme”, “hak asasi manusia universal”,<br />

<strong>dan</strong> “kewarganegaraan”. Dalam literatur politik <strong>Islam</strong>, terdapat<br />

perintah bagi para sultan untuk menjadi pemimpin yang adil,<br />

bijaksana, <strong>dan</strong> menghargai sesama manusia, namun tidak ada<br />

prinsip <strong>dan</strong> teori yang jelas tentang cara membentuk sistem<br />

politik yang terbuka, transparan, <strong>dan</strong> partisipatif.<br />

Demikian pula dengan literatur ekonomi di dunia <strong>Islam</strong>. Bagian<br />

pemikiran <strong>Islam</strong> yang paling jelas <strong>dan</strong> dikenal luas adalah<br />

pengharaman bunga/riba. Namun prinsip ini tidak hanya<br />

milik umat <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> tidak selalu sama dengan definisinya.<br />

Sejumlah filsuf, seperti Aristoteles di era Yunani Kuno, <strong>dan</strong><br />

agama Kristen juga menentang riba. Kedua, penolakan <strong>dan</strong><br />

penentangan terhadap riba tidak banyak membantu dalam<br />

penyusunan teori ekonomi. Dalam tradisi pemikiran <strong>Islam</strong> tidak<br />

ada penelitian sistematis tentang teori perilaku konsumen,<br />

bentuk perusahaan, pengumpulan modal, tabungan, investasi,<br />

uang, perbankan, serta ekonomi makro <strong>dan</strong> mikro. Kurangnya<br />

pemikiran, atau ketidakmampuan mengembangkan<br />

pemikiran, konsep, <strong>dan</strong> teori baru yang berhasil menjawab<br />

kebutuhan umat manusia di segala bi<strong>dan</strong>g merupakan salah<br />

satu penyebab kemunduran umat <strong>Islam</strong>, bukan penolakan<br />

terhadap riba. <strong>Islam</strong> memang tidak melarang pola pembiayaan<br />

jangka panjang yang dilakukan dengan pembagian risiko<br />

secara tepat <strong>dan</strong>, oleh karena itu, tidak ada hambatan intrinsik<br />

untuk membangun perekonomian yang maju. Namun,<br />

tidak banyak hasil pemikiran <strong>Islam</strong> dalam bi<strong>dan</strong>g ini. Jika ide<br />

memiliki konsekuensi, maka kekurangan ide juga memiliki<br />

konsekuensi. Situasi dunia <strong>Islam</strong> saat ini bisa dianggap sebagai<br />

bukti pengaruh buruk kurangnya ide.<br />

Masalah ini kemudian memunculkan pertanyaan, mengapa<br />

bisa terjadi? Jawaban atas pertanyaan ini diberikan oleh<br />

beberapa penulis bahwa masalah ini terkait dengan ketiadaan<br />

ijtihad, yaitu penyusunan pemikiran baru berdasarkan<br />

22

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!