08.12.2018 Views

Islam dan Kebebasan

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

esar aspeknya. Untuk memahami seberapa buruk kondisinya,<br />

kita dapat membandingkan antar dunia <strong>Islam</strong> masa kini<br />

dengan dunia <strong>Islam</strong> pada penghujung milenium pertama. Pada<br />

abad terakhir milenium pertama, dunia <strong>Islam</strong> jauh lebih maju<br />

daripada wilayah lain di seluruh dunia, termasuk Eropa atau<br />

yang sekarang kita kenal sebagai Barat. Kemajuan ini tercapai<br />

di bi<strong>dan</strong>g ilmu pengetahuan <strong>dan</strong> teknologi, kedokteran, <strong>dan</strong><br />

ekonomi, serta toleransi <strong>dan</strong> hidup bersama secara damai<br />

(Koechler, 2004). Saat ini situasinya benar-benar bertolak<br />

belakang. Dunia <strong>Islam</strong> sekarang sangat buruk, baik secara<br />

absolut maupun relatif. Kaum Muslimin di banyak negara tidak<br />

mampu menikmati hak-hak asasi manusia yang mendasar<br />

sekalipun. Mereka sering menderita karena tertindas oleh<br />

pemerintah yang dipimpin oleh diktator religius ataupun nonreligius.<br />

Mengapa kondisi ini bisa terjadi? Ada beberapa penjelasan<br />

terkait dengan masalah ini. Beberapa pihak mengklaim<br />

bahwa <strong>Islam</strong>, sebagai agama, tidak bisa <strong>dan</strong> tidak akan<br />

cocok dengan peradaban. Bahwa <strong>Islam</strong> menentang nilai-nilai<br />

yang membentuk peradaban <strong>dan</strong> secara alami cenderung<br />

menciptakan terorisme. Mereka yang meyakini bahwa<br />

ajaran <strong>Islam</strong> memupuk pertumbuhan terorisme akan mudah<br />

menjadi orang yang takut terhadap <strong>Islam</strong> (<strong>Islam</strong>ofobia) <strong>dan</strong><br />

menganggap tiap orang <strong>Islam</strong> berpotensi atau benar-benar<br />

menjadi teroris. Menariknya, ada pula penganut pendekatan<br />

ini di beberapa negeri Muslim sendiri. Mereka terus berupaya<br />

untuk menguasai negeri mereka <strong>dan</strong> penduduknya atas nama<br />

pemikiran <strong>dan</strong> kekuasaan anti <strong>Islam</strong>.<br />

Kalangan <strong>Islam</strong>is berpendapat bahwa penyebab kemunduran<br />

negeri-negeri <strong>Islam</strong> terjadi karena umat <strong>Islam</strong> berusaha meniru<br />

bangsa Barat. Dalam prosesnya, kaum Muslimin menjauhkan<br />

diri mereka dari nilai-nilai <strong>Islam</strong> yang unggul, sehingga<br />

mereka justru tertinggal dari bangsa Barat. Mereka meyakini<br />

bahwa solusinya adalah menolak semua nilai-nilai Barat <strong>dan</strong><br />

kembali menerapkan inti agama <strong>Islam</strong> yang suci, tangguh,<br />

<strong>dan</strong> konsisten. Ini adalah keyakinan yang dianut oleh gerakan<br />

20

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!