Islam dan Kebebasan
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
meraih kemajuan perekonomian <strong>dan</strong> masyarakatnya<br />
terjerumus ke dalam jurang kemiskinan selama beberapa<br />
dekade. Elit politik penguasa mengontrol perekonomian<br />
secara penuh untuk mengendalikan pihak-pihak yang<br />
berpotensi menjadi oposisi terhadap misi totaliter mereka<br />
yang bertujuan untuk memunculkan figur publik kembali<br />
<strong>dan</strong> mengubah tatanan masyarakat.<br />
Karena itulah, wujud rezim politik Turki sebelum tahun<br />
1950 terlihat seperti rezim yang ingin dihindari oleh<br />
bangsa-bangsa Arab pada masa kini. Rakyat Turki<br />
menumbangkan kediktatoran ini melalui pemilu <strong>dan</strong><br />
mulai menegakkan demokrasi. Setelah ‘Arab Spring’, jika<br />
ada pelajaran yang harus dipelajari oleh umat <strong>Islam</strong> dari<br />
reformasi Turki, maka mereka harus mempelajari Turki<br />
pasca 1950, bukan pra-1950<br />
Kesimpulan<br />
Pertanyaan terpenting yang dihadapi oleh mereka yang<br />
tinggal di negeri-negeri mayoritas Muslim dalam membangun<br />
sistem politik ideal terkait dengan dasar-dasar sistem tersebut.<br />
Banyak orang yang berpendapat bahwa sistem yang baik harus<br />
berlandaskan pada kebenaran abadi atau hakikat. Sayangnya,<br />
meskipun banyak orang yang ingin hidup di bawah naungan<br />
kerajaan hakikat, banyak pula perbedaan di antara mereka<br />
tentang definisinya. Beberapa pihak menemukan hakikat dalam<br />
agama, beberapa pihak lainnya menemukan pada kesukuan,<br />
sebagian lain menemukan dalam ilmu pengetahuan, <strong>dan</strong><br />
sebagian lainnya lagi dalam ideologi. Di mana pun keberadaan<br />
hakikat ini, sistem apa pun yang mengandalkan pada satu<br />
hakikat saja pasti akan berujung pada penindasan. Karena tiap<br />
orang atau kelompok masyarakat menemukan hakikat yang<br />
berbeda-beda satu sama lain, maka pemaksaan satu hakikat<br />
terhadap orang/pihak lain selalu berujung pada penindasan,<br />
perang, <strong>dan</strong> pertumpahan darah.<br />
Oleh karena itu, yang harus kita lakukan bukanlah menyusun<br />
sistem politik yang tergantung pada hakikat ini atau hakikat itu,<br />
31