08.12.2018 Views

Islam dan Kebebasan

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ini akan memerlukan analisis sumber-sumber <strong>Islam</strong> untuk setiap<br />

perintah yang berkaitan dengan perdamaian <strong>dan</strong> pemahaman<br />

tentang penghalang terhadap proses damai. Argumen di<br />

bawah ini akan terbatas pada sumber-sumber berdasarkan Al-<br />

Qur’an mengingat bahwa Al-Qur’an sendiri tetap merupakan<br />

sumber otoritas moral yang tidak terbantahkan di hampir<br />

semua bagian dunia Muslim.<br />

Al-Qur’an <strong>dan</strong> cara menciptakan perdamaian<br />

Nilai perdamaian jelas dalam pesan Al-Qur’an. Al-Qur’an<br />

memperlakukan perdamaian sebagai jalan hidup yang<br />

dikehendaki sekaligus sebagai nilai atau imbalan bagi<br />

kebenaran. Dalam Surat Al-Maidah, Al-Qur’an menyatakan<br />

bahwa Tuhan membimbing semua orang yang mencari<br />

kesenangannya ke jalan ketenangan <strong>dan</strong> perdamaian (5:18).<br />

Ayat yang sama menarik paralel yang mendalam antara caracara<br />

damai <strong>dan</strong> gerakan dari kegelapan sampai terang, ke<br />

jalan yang lurus. Tidak ada keraguan bahwa ayat Surat Al-<br />

Maidah ini mengemukakan transisi dari Jahiliyyah ke <strong>Islam</strong>,<br />

mulai dari kegelapan hingga pencerahan, dari sesat ke sirat<br />

al-mustaqeem (jalan lurus) sebagai jalan menuju perdamaian:<br />

‘Dengan kitab itulah Allah menunjukkan orang-orang yang<br />

mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, <strong>dan</strong> (dengan<br />

kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap<br />

gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-<br />

Nya, <strong>dan</strong> menunjukkan mereka ke jalan yang lurus’ (Al-Qur’an<br />

5:16).<br />

Dalam ayat yang dikutip di awal bab ini, Al-Qur’an<br />

menggambarkan <strong>Islam</strong> sebagai tempat tinggal yang damai<br />

(10:25). Memang kata <strong>Islam</strong>, yang berarti tunduk, adalah<br />

turunan dari kata salam yang artinya damai. Orang-orang<br />

Muslim saling menyapa dengan harapan atau do’a untuk<br />

kedamaian satu sama lain – assalamu ‘alaikum (semoga damai<br />

menyertaimu). Ini tidak didasarkan pada tradisi atau konvensi:<br />

ini adalah praktik berdasarkan perintah Al-Qur’an. Al-Qur’an<br />

menyatakan bahwa salam dari orang-orang yang beriman <strong>dan</strong><br />

yang telah diterima di surga adalah ‘Damai!’ (14:23). Sungguh<br />

136

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!