Islam dan Kebebasan
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Dengan demikian, kegagalan privatisasi <strong>dan</strong> liberalisasi parsial<br />
di dunia Muslim telah menciptakan kebencian terhadap<br />
ekonomi pasar bebas di kalangan warga Muslim. 28 Pengalihan<br />
kepemilikan dari monopoli publik yang birokratis <strong>dan</strong> korup<br />
pada monopoli pribadi yang tidak menguntungkan warga<br />
Muslim menjelaskan perlawanan sekarang terhadap reformasi<br />
pasar bebas. Lebih buruk lagi, krisis sosial yang serius yang<br />
telah mengakibatkan hilangnya pekerjaan <strong>dan</strong> kenaikan<br />
harga beberapa barang <strong>dan</strong> jasa tidak hanya memperkuat<br />
permusuhan <strong>dan</strong> ketidakpercayaan terhadap orang,<br />
namun terka<strong>dan</strong>g juga mengakibatkan pembalikan proses<br />
privatisasi dengan perusahaan yang dinasionalisasi kembali.<br />
Ini melemahkan ekonomi pasar <strong>dan</strong> sekali lagi memperkuat<br />
intervensi negara.<br />
Kesimpulan<br />
Ada banyak teori tentang bagaimana Timur Tengah kehilangan<br />
ekonomi ke Barat. Banyak orang mengklaim bahwa <strong>Islam</strong> itu<br />
sendiri bias terhadap ekonomi pasar bebas sebagai cara untuk<br />
menciptakan pembangunan <strong>dan</strong> kemakmuran. Argumen<br />
ini <strong>dan</strong>gkal. Jika <strong>Islam</strong> pada dasarnya anti-perdagangan,<br />
bagaimana kita bisa menjelaskan semangat ekonomi dunia<br />
Muslim di masa depan setelah penaklukan Arab? Dan, di zaman<br />
modern, beberapa negara <strong>Islam</strong> tertentu, khususnya Malaysia<br />
<strong>dan</strong> Indonesia, telah berada di antara negara-negara dengan<br />
pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Ingat, Muhammad<br />
sendiri adalah seorang pedagang sebelum menjadi Nabi,<br />
<strong>dan</strong> Mekkah, kota pertama <strong>Islam</strong>, telah menjadi pusat utama<br />
perdagangan kafilah.<br />
Seperti yang telah kita tunjukkan, masalahnya bukanlah<br />
ketidakcocokan antara ajaran <strong>Islam</strong> <strong>dan</strong> prinsip-prinsip<br />
ekonomi bebas, namun penyimpangan dari tradisi liberal <strong>Islam</strong><br />
awal. Negara-negara Arab lainnya harus mengikuti, misalnya<br />
Dubai <strong>dan</strong> juga Turki, Malaysia serta Indonesia. Kepemimpinan<br />
28 Catatan editor: perlu dicatat bahwa ini sama sekali tidak unik bagi dunia Muslim.<br />
Fenomena yang sangat mirip bisa dilihat, misalnya, di Amerika Selatan <strong>dan</strong> Tengah.<br />
183