08.12.2018 Views

Islam dan Kebebasan

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

saja hingga ke akhirat. Mu’tazillah mengadopsi pendapat ini,<br />

walaupun salah satu pihak yang berselisih tersebut pasti salah<br />

<strong>dan</strong> pihak lainnya pasti benar, kita tidak tahu pasti siapa yang<br />

salah <strong>dan</strong> siapa yang benar sampai di akhirat.<br />

Bagian terpenting dari pendapat ini adalah hubungannya<br />

dengan konsep pluralisme. Jika Anda memahami pemikiran<br />

yang menyatakan bahwa ada sesuatu yang di luar batas<br />

pengetahuan kita sehingga kita tidak mengetahui jawaban<br />

pastinya <strong>dan</strong> kita tidak perlu memihak salah satu pihak dalam<br />

permasalahan tersebut. Kemudian barulah kita siap untuk<br />

menerima bahwa kedua belah pihak sama-sama benar dalam<br />

batas tertentu atau kita tak akan pernah mampu mengetahui<br />

siapa yang benar sepanjang hidup kita. Inilah konsep<br />

pluralisme. 15<br />

Mazhab Rasional: Ahl Al Ra’y<br />

Mazhab lain yang terkait erat dengan mazhab Mu’tazillah<br />

adalah mazhab Ra’y atau yang lebih dikenal di dunia literatur<br />

<strong>Islam</strong> dengan nama Ahl Al-Ra’y. Ini adalah mazhab yang<br />

menggunakan alur pemikiran rasionalis. Bisa dibilang bahwa<br />

Mu’tazillah <strong>dan</strong> Ahl Al Ra’y adalah saudara kembar, namun<br />

Mu’tazillah adalah kelompok rasionalis di bi<strong>dan</strong>g filsafat agamateologi,<br />

se<strong>dan</strong>gkan Ahl Al Ra’y adalah kelompok rasionalis di<br />

bi<strong>dan</strong>g hukum.<br />

Berikut ini adalah beberapa pendapat yang diadopsi atau<br />

terinspirasi oleh perintis mazhab Al Al Ra’y (Eliacik, 2001: 167-<br />

168):<br />

• Saya menggunakan akal (rasio) untuk ber-ijtihad<br />

(memutuskan suatu perkara).<br />

• Hal ini bertentangan dengan Al Qur’an.<br />

• Jika Nabi Muhammad SAW masih hidup, tentu ia akan<br />

menggunakan cara ini.<br />

15 Diskusi mendalam tentang mazhab Mu’tazillah dapat dibaca pada Ammara (1998).<br />

Cabiri (1997a) juga bisa menjadi referensi yang tepat tentang pemikiran Muslim-Arab<br />

pada masa-masa pembentukannya.<br />

51

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!