08.12.2018 Views

Islam dan Kebebasan

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Inovatoris <strong>dan</strong> Rasionalis dalam pertarungannya dengan<br />

kaum Tradisionalis pada abad pertengahan. Hal ini merupakan<br />

perpecahan yang jelas terdokumentasi antara dua pola<br />

pemikiran <strong>dan</strong> dua perspektif atau mentalitas yang berbeda,<br />

yang disebut sebagai Ahl al-Ra’y <strong>dan</strong> Ahl al-Hadith.<br />

Situasi ini memang tidak mudah diselesaikan. Atilla Yayla<br />

<strong>dan</strong> Bican Sahin mencontohkan pengadopsian interpretasi<br />

<strong>Islam</strong> yang dinamis <strong>dan</strong> menyelesaikan masalah-masalah<br />

kontemporer. Mereka juga menekankan kebutuhan untuk<br />

menciptakan sebuah sistem agar individu maupun kelompok<br />

yang berbeda pan<strong>dan</strong>gan dapat hidup bersama secara damai<br />

<strong>dan</strong> rukun. Di sisi lain, Mustafa Acar menekankan perlunya<br />

kembali ke pemikiran sejarah <strong>Islam</strong>, membaca kembali, <strong>dan</strong><br />

memikirkan kembali debat itu.<br />

Dari proses penelaahan kembali pemikiran <strong>Islam</strong> inilah Maszlee<br />

Malik mengutarakan pemahaman “kesejahteraan yang bukan<br />

dari negara” yang sesungguhnya pada bab 4. Dalam hal ini<br />

Malik mengacu bahwa individu ‘masyarakat yang baik’ adalah<br />

mereka yang sedikit bergantung secara politik <strong>dan</strong> ekonomi<br />

terhadap negara, tetapi lebih tergantung pada satu sama<br />

lain karena mereka terhubung satu sama lain berdasarkan<br />

rasa kasih sayang <strong>dan</strong> rasa keadilan. Tentu saja, zakat (amal<br />

wajib) <strong>dan</strong> wakaf (sedekah tanah, properti, atau uang tunai)<br />

dapat dianggap sebagai ciri khas kebaikan <strong>Islam</strong> berdasarkan<br />

solidaritas terhadap masyarakat <strong>dan</strong> bukan kepada negara.<br />

Walaupun keduanya sudah ada sejak awal era <strong>Islam</strong>, penulis<br />

bab ini menilai bahwa zakat maupun wakaf perlu disesuaikan<br />

kembali agar cocok di era modern. Oleh karena itu, wakaf<br />

harus dipahami dalam bingkai yang lebih besar, dinamis, <strong>dan</strong><br />

jauh dari paradigma yang hanya berlandaskan paradigma<br />

ritual-spiritual eksklusif saat ini. Menurut penulis, sebuah<br />

sistem kebajikan yang bukan dari negara dapat memperkuat<br />

tanggung jawab individu.<br />

Ide tentang tanggung jawab individu memang sangat penting<br />

dalam perkembangan masyarakat apa pun. Meskipun begitu,<br />

perlu diketahui bahwa umat <strong>Islam</strong> merasa sebagai satu tubuh<br />

8

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!