08.12.2018 Views

Islam dan Kebebasan

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ini juga akan menciptakan lebih banyak peluang bagi sektor<br />

finansial untuk menyediakan layanan yang diselaraskan <strong>dan</strong><br />

disesuaikan dengan kebutuhan perempuan yang memiliki<br />

keterbatasan sumber daya. Mendukung kebebasan ekonomi<br />

mendasar tak diragukan lagi adalah kunci utama emansipasi<br />

perempuan di kawasan TTAU. Meningkatnya partisipasi<br />

ekonomi perempuan akan secara bertahap membawa<br />

perubahan hubungan antara laki-laki <strong>dan</strong> perempuan di dalam<br />

masyarakat pada umumnya, sebagaimana digambarkan<br />

dengan meningkatnya porsi perempuan yang memiliki kendali<br />

atas pembuatan keputusan apabila penghasilan bertambah.<br />

Partisipasi ekonomi perempuan dalam <strong>Islam</strong><br />

Elemen penting terakhir yang harus dipertimbangkan adalah<br />

peran agama. Terlepas dari keberadaan minoritas agama yang<br />

perlu diperhatikan, <strong>Islam</strong> adalah denominator paling utama<br />

masyarakat di kawasan TTAU. Bagaimanapun juga, <strong>Islam</strong><br />

<strong>dan</strong> budaya islami telah membentuk norma sosial-budaya di<br />

kawasan ini, terutama berkenaan dengan masalah perempuan.<br />

Penafsiran agama sering kali digunakan untuk membenarkan<br />

praktik-praktik budaya <strong>dan</strong> membentuk persepsi masyarakat.<br />

Meskipun topik ini bukan fokus utama bab ini, sekilas gambaran<br />

umum masalah ini sangat penting demi pemahaman yang<br />

lebih baik akan masalah partisipasi ekonomi perempuan.<br />

Dalam sejarah <strong>Islam</strong>, istri Nabi, Khadijah, dianggap sebagai<br />

contoh luar biasa seorang pengusaha muslim perempuan.<br />

Khadijah adalah pengusaha kaya, yang sangat dihormati oleh<br />

warga sukunya. Beliau mempekerjakan Muhammad, yang saat<br />

itu belum diangkat menjadi nabi, untuk mengurus bisnisnya,<br />

perdagangan kafilah. Beliau memperhatikan integritas <strong>dan</strong><br />

kepercayaan <strong>dan</strong> memutuskan membuat lamaran pernikahan,<br />

yang diterima Muhammad setelah ‘membuktikan dirinya<br />

mampu bertanggung jawab atas pengiriman barang<br />

dagangan Khadijah’ (Netton, 2008: 344). Khadijah telah dua<br />

kali menjanda saat bertemu Muhammad. Khadijah berusia 40<br />

tahun <strong>dan</strong> Muhammad 25 tahun saat mereka menikah, <strong>dan</strong><br />

121

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!