Islam dan Kebebasan
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
menggambarkan rumah <strong>Islam</strong> sebagai tempat tinggal<br />
perdamaian (10:25). Atas perintah Al-Qur’an, umat <strong>Islam</strong> saling<br />
menyapa setiap kali mereka bertemu, dengan mengharapkan<br />
kedamaian satu sama lain (6:54). Namun, Al-Qur’an menyatakan<br />
untuk tidak menghindari melakukan tindakan militer dalam<br />
menghadapi penganiayaan <strong>dan</strong> intoleransi agama. Pernyataan<br />
paling kuat ada di bab al-Baqarah (191): ‘Dan bunuhlah mereka<br />
di mana saja kamu jumpai mereka, <strong>dan</strong> usirlah mereka dari<br />
tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); <strong>dan</strong> fitnah itu<br />
lebih besar bahayanya dari pembunuhan.’<br />
Kehadiran ayat ini di dalam Al-Qur’an jelas menghalangi<br />
pelarangan kekerasan secara penuh. Ayat ini penting<br />
karena, walaupun sangat penting bahwa Al-Qur’an melekat<br />
pada perdamaian <strong>dan</strong> keharmonisan, bersifat kategoris<br />
dalam penegasannya bahwa fitnah lebih buruk daripada<br />
pembunuhan. Tidak ada alegoris dalam ayat ini, jelas: ‘fitnah<br />
lebih kejam daripada pembunuhan’ (2: 217). Di tempat lain, Al-<br />
Qur’an menyatakan: ‘Dan perangilah mereka, supaya jangan<br />
ada fitnah’ (8:39). Preferensi Al-Qur’an untuk perjuangan<br />
melawan fitnah <strong>dan</strong> janjinya untuk memberi penghargaan<br />
kepada orang-orang yang berjuang di jalan Allah (4:74) berarti<br />
bahwa satu-satunya cara agar kekerasan dapat dihilangkan dari<br />
dunia Muslim adalah dengan menghilangkan ketidakadilan<br />
<strong>dan</strong> fitnah. Tapi Qur’an juga menuntut agar kekerasan segera<br />
berhenti setelah fitnah berhenti. Dengan demikian, Al-Qur’an<br />
berusaha menyeimbangkan tidak a<strong>dan</strong>ya konflik dengan tidak<br />
a<strong>dan</strong>ya ketidakadilan. Namun, agar ada perdamaian, harus ada<br />
perubahan, <strong>dan</strong> perubahan ini belum tentu damai. Namun,<br />
mungkin kita bisa meminimalisasi area di mana kekerasan<br />
diperbolehkan oleh Al-Qur’an.<br />
Dalam Al-Baqarah, Al-Qur’an mengatakan: ‘Dan perangilah<br />
mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi <strong>dan</strong> (sehingga)<br />
ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka<br />
berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan<br />
(lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim’ (2: 193).<br />
Ayat ini menarik karena membatasi pembalasan terhadap<br />
133