08.12.2018 Views

Islam dan Kebebasan

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ahwa instrumen selain kontrak pembagian untung rugi, <strong>dan</strong><br />

terutama kontrak murabahah, mendominasi aset bank syariah<br />

menunjukkan kegagalan bagi para pendukung paradigma<br />

‘pembagian’. Analisis portofolio aset Bank Pembangunan<br />

Syariah pada tahun 1976 sampai 2004 menunjukkan bahwa<br />

91 persen dari transaksi keuangannya tidak dalam kontrak<br />

pembagian untung rugi. Saham murabahah dalam portofolio<br />

aset bank syariah di Indonesia antara tahun 2006 <strong>dan</strong> 2007<br />

adalah 55 persen. Saham mereka sebesar 48 persen di Malaysia<br />

<strong>dan</strong> 44 persen di Pakistan. Di beberapa negara Timur Tengah<br />

<strong>dan</strong> Afrika Utara (TTAU) muraba-a memiliki lebih dari 90 persen<br />

skema pembiayaan. Di tempat lain, itu hanya di bawah 50<br />

persen. Di seluruh wilayah MENA, saham dari murabahah total<br />

pembiayaannya adalah 75 persen. Kecenderungannya tidak<br />

terbalik.<br />

Situasi ini membuat beberapa kritikus mencela para penguasa<br />

keuangan <strong>Islam</strong> karena tidak mempraktikkan apa yang mereka<br />

khotbahkan. Bahkan bagian keuangan <strong>Islam</strong> yang telah<br />

menikmati kesuksesan yang tak terbantahkan – sukuk yang<br />

terkenal disebut sebagai ‘ikatan <strong>Islam</strong>’ tidak kebal terhadap<br />

kontroversi sehubungan dengan pertukaran risiko versus<br />

pertanyaan mengenai transfer risiko.<br />

Sehubungan dengan bentuk kontrak ini, perdebatan ‘bentuk’<br />

versus ‘isi pokok’ lebih rumit <strong>dan</strong> teknis. Pertanyaan intinya<br />

adalah apakah sukuk adalah struktur berbasis aset atau didukung<br />

aset. Sukuk (jamak dari sakk) adalah ‘sertifikat nilai sama yang<br />

menunjukkan saham yang tidak terbagi dalam kepemilikan<br />

aset, peralatan, <strong>dan</strong> jasa berwujud atau (dalam kepemilikan)<br />

aset proyek khusus atau kegiatan investasi khusus’ (AAOIFI<br />

2010: 238). Penghasilan untuk pemegang sukuk dihasilkan<br />

oleh perdagangan atau investasi ‘aset mendasar’. Kepemilikan<br />

aset yang dibiayai dengan menggunakan pengoperasian<br />

sukuk seharusnya menjadi perbedaan utama dari instrumen<br />

obligasi konvensional yang merupakan sekuritas hutang<br />

murni. Dengan demikian, pemegang obligasi memiliki hutang<br />

<strong>dan</strong> menerima bunga; pemegang sukuk memiliki aset sendiri<br />

<strong>dan</strong> memperoleh keuntungan.<br />

194

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!