Islam dan Kebebasan
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
musibah yang tak pernah diduga sebelumnya ini tidak bisa<br />
dianggap remeh.<br />
Penyebab intelektual & filosofis<br />
Penyebab intelektual <strong>dan</strong> filosofis di balik kondisi umat<br />
<strong>Islam</strong> yang buruk saat ini terkait dengan mentalitas yang<br />
mendominasi <strong>dan</strong> kita gunakan untuk melihat, memahami,<br />
<strong>dan</strong> menginterpretasi tindakan kita. Untuk itu, kita dapat<br />
membandingkan dua mazhab. Mazhab pertama bisa disebut<br />
sebagai “inovasionis” atau analisis kritis yang dicirikan dengan<br />
fokus pada kehendak sendiri, logika, inovasi, fleksibilitas, <strong>dan</strong><br />
toleransi. Se<strong>dan</strong>gkan pihak sebaliknya, yang bisa kita sebut<br />
sebagai “tradisionalis” atau mengacu pada teks, dicirikan<br />
dengan pola pikir fatalisme, literalisme, kaku, <strong>dan</strong> non-toleransi.<br />
Dua metode pemahaman ini tercermin dalam bentuk sekte<br />
agama, mazhab (Hadist vs Ra’y), atau tradisi. Seiring waktu,<br />
perselisihan antar kedua pola pikir ini dimenangkan oleh<br />
kelompok kedua. Oleh karena itu, pola pikir skripturis (terpaku<br />
pada teks), yang banyak diadopsi dalam beberapa mazhab<br />
Hadist, menjadi pola pikir dominan di dunia <strong>Islam</strong>. Pola pikir<br />
ini menimbulkan dampak buruk yang tidak dapat diremehkan,<br />
<strong>dan</strong> kita akan membahasnya di bawah ini.<br />
Mazhab utama di Dunia <strong>Islam</strong><br />
Keberagaman mazhab di dunia <strong>Islam</strong> juga bisa ditemui<br />
dalam studi pemikiran Barat. Pertanyaannya, manakah yang<br />
diutamakan, teks (naql) atau logika (aql)? Manakah yang lebih<br />
penting <strong>dan</strong> lebih unggul daripada lainnya? Informasi yang<br />
diriwayatkan (lisan ataupun tulisan) atau opini logis yang<br />
dihasilkan dari pikiran, intelektual, otak, <strong>dan</strong> proses kognitif?<br />
Apakah logika manusia bisa menjadi dasar keputusan? Bisakah<br />
kita ‘menginterpretasikan’ Al Qur’an, ataukah kita harus<br />
memahaminya secara tersurat? Bagaimana cara memahami<br />
agama <strong>dan</strong> teks-teks agama? Apa saja sumber pengetahuan<br />
yang bisa kita andalkan? Bagaimana cara mengetahui<br />
kebenaran? Siapa yang termasuk orang <strong>Islam</strong> yang baik? Semua<br />
44