08.12.2018 Views

Islam dan Kebebasan

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

perempuan dalam kehidupan ekonomi di masyarakat <strong>dan</strong> tidak<br />

ada ketentuan yang mengharuskan perempuan terikat pada<br />

transaksi komersial. Penulis menunjukkan contoh pentingnya<br />

mendorong kebebasan ekonomi bagi kaum perempuan di<br />

dunia Arab sebagai jalan untuk meningkatkan status mereka<br />

<strong>dan</strong> memacu pertumbuhan ekonomi secara umum. Walaupun<br />

berpendapat bahwa aturan ramah-pasar dapat meningkatkan<br />

partisipasi perempuan dalam perekonomian, dia jelas<br />

menekankan bahwa pengaruh mereka terbatas apabila tidak<br />

sensitif terhadap gender <strong>dan</strong> tak ada yang dilakukan untuk<br />

mengatasi masalah sosial budaya <strong>dan</strong> ketimpangan yang<br />

terstruktur.<br />

Pertimbangan sosial ekonomi <strong>dan</strong> interpretasi agamis yang<br />

sempit juga digunakan untuk membenarkan kekerasan<br />

dalam mengejar tujuan politik di dunia <strong>Islam</strong>. Muqtedar Khan,<br />

pada bab 7, menyampaikan pendapatnya tentang narasi<br />

lainnya. Menurut penulis ini, Al Quran menegaskan tentang<br />

pengampunan <strong>dan</strong> kedamaian serta tidak membolehkan<br />

penggunaan kekerasan terhadap pihak lain yang tidak<br />

menggunakannya. Nilai kedamaian jelas ada dalam pesan Al<br />

Quran yang disebutkan sebagai jalan hidup yang diidamkan<br />

serta menjadi tata nilai atau balasan atas kebenaran. Lebih jauh<br />

lagi, Al Quran melarang kaum Muslimin untuk memicu atau<br />

terus-menerus melakukan kekerasan kecuali untuk membela<br />

diri atau melawan ketidakadilan.<br />

‘Retorika kekerasan’ ini juga disebutkan di bab 8. Faktanya,<br />

Hasan Yucel Basdemir menjelaskan bahwa kemunculan retorika<br />

tersebut lebih banyak dijelaskan secara gamblang oleh faktor<br />

budaya <strong>dan</strong> tidak terkait dengan agama <strong>Islam</strong>. Berhubungan<br />

dengan ini, penulis menuliskan bahwa institusi Khilafah<br />

terbentuk karena umat <strong>Islam</strong> membutuhkan kepemimpinan<br />

yang membumi <strong>dan</strong> bukan diusulkan oleh Nabi. Meskipun<br />

demikian, tafsiran sebenarnya dari <strong>Islam</strong> menyatakan bahwa<br />

Khalifah hanya sebuah institusi politik yang sesuai dengan<br />

hukum <strong>Islam</strong>. Oleh karena itu, apa yang terbangun berdasar<br />

sejarah akhirnya dipahami oleh umat <strong>Islam</strong> sebagai model yang<br />

10

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!